RMOL. Kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI di Komplek Gelora Bung Karno, Senayan berubah jadi ‘seram’ sejak muncul wacana’‘pendudukan’ oleh Komite’Penyelamat Sepakbola Indonesia atau KPSI.
Suasana itu terasa kemarin siang, saat Rakyat Merdeka, meÂnginjakkan kaki ke tempat Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin berÂkanÂtor. Puluhan pria berkaos hitam berjajar, menÂjaga markas PSSI.
Tak ada satu pun yang berani meÂnyeÂbutÂkan nama. Yang jelas di belakang kaos mereka bertuÂlisÂkan ‘Satgas†mungkin singkaÂtanÂnya Satuan Tugas.
Mereka asyik berbincang-binÂcang, kedua matanya terlihat awas melihat setiap pergerakan di markas PSSI. “Lagi jaga kantor PSSI,†kata seorang pria yang meÂngaku telah menjaga kantor PSSI sejak Senin, (2/1) setelah ada rencana dari anggota KPSI yang akan mengambil alih kantor ini.
Anggota KPSI yang dimaksud adalah Anggota Komite EkseÂkuÂtif, Roberto Rouw yang meÂnyaÂtaÂkan, KPSI akan mengirimkan suÂrat kepada pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno selaÂku pemilik gedung, bahwa KPSI teÂlah diamanatkan 2/3 angÂgotaÂnya untuk mengambil alih keÂweÂnangan PSSI. Itu termasuk meÂngambilalih kantor PSSI yang akan dijadikan sebagai ‘rumah’ KPSI, hari Senin (2/1).
“Kami disuruh bos kami untuk menjaga kantor dari orang-orang yang ingin mengambil alih samÂpai dengan kondisi aman,†tamÂbah pria berkulit gelap ini.
Kata dia, anggota Satgas yang menjaga PSSI ada 70 orang. Tapi, dia tak mau menyebut nama-namanya. Jumlah tersebut bisa bertambah menjadi 100 orang bila keadaannya genting. “Seperti Selasa kemarin (3/1) kaÂÂrena baÂnyak pengurus PSSI yang datang, maka jumlahnya diperÂbaÂnyak, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,†katanya.
Bila suasana sedang tenang, katanya, yang jaga hanya 70 orang yang berasal dari salah satu ormas kedaerahan yang berada di Jakarta. Anggota Satgas, jelasÂnya, terbagi dua. Ada yang berÂkaos resmi bertuliskan “Satgas†ada juga yang berpakaian preman.
Berapa honornya? Pria yang berprofesi sebagai tukang steam motor ini mengaku mendapat hoÂnor sebesar Rp 100 ribu setiap harinya. “Tapi makan dan minum ditanggung sendiri, karena paÂniÂtia nggak mau repot-repot nyiapin makanan,†katanya.
Sistem kontrak pengamanan di Kantor PSSI berjangka waktu satu hari dari mulai pukul 09.00-18.00 WIB. “Kalau dibutuhkan besok dikontak lagi sama paÂnitia,†katanya.
Tak hanya ‘seram’ di luar, kanÂtor PSSI terasa tegang begitu ingin masuk ke dalam. Tanpa izin petuÂgas, jangan harap bisa nyeÂloÂnong ke dalam. Pintu gerbang masuk seÂlebar lima meter hanya dibuka tak kurang dari satu meter. PuluÂhan Satgas juga nampak berÂjaga-jaga di pintu pagar dengan mimik serius.
Setiap orang yang ingin masuk kantor PSSI dan tidak meÂngeÂnaÂkan tanda pengenal tidak akan diÂperbolehkan masuk lebih daÂlam. Hanya yang mengenakan tanda pengenal yang boleh masuk.
Masuk lebih dalam ke kantor PSSI, di depan pintu masuk diÂjaga dua Satgas. Mereka akan meÂngawasi setiap pengunjung yang masuk ke kantor pengurus sepak bola. Rakyat Merdeka tidak diperbolehkan masuk lebih dalam karena belum membuat janji deÂngan pengurus PSSI.
KPSI Buka Kantor Di Eks Badan Futsal
Nggak Jadi Rebut Kantor PSSI
Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) bersikeras membuka kantor sendiri, tapi PSSI tetap tidak menghiraukan.
KPSI yang terus mewacanakan Kongres Luar Biasa (KLB) sempat mencetuskan rencana bekerja di kantor PSSI, namun diurungkan. Mereka kemudian memilih eks kantor Badan Futsal Nasional (BFN) yang juga berada di kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
“Kita bikin kantor sendiri, temÂpatnya lagi dibereskan. Saya beum cek, apa sudah selesai atau belum. Ya, dekat sekretariat Persija, di samping Pintu Utama Senayan,†ujar Ketua KPSI, Toni Apriliani.
Toni mengatakan, meski KPSI memiliki kantor sendiri, dirinya tetap akan mengunjungi kantor PSSI, sebab masih merasa sebaÂgai anggota Komite Eksekutif. Padahal ia dan tiga orang lainnya, yaitu La Nyalla Mattalitti, RoÂberto Rouw dan Erwin Dwi BuÂdiaÂwan sudah dipecat keangÂgoÂtaannya oleh Komisi Etik PSSI. “Saya tetap sebagai Exco. Kita abaikan saja lah, karena tidak ada urusan dengan kode etik,†ujarnya.
Direktur Organisasi PSSI, Agus YasÂmin, mengatakan tinÂdaÂÂÂkan KPSI yang akan meÂngambil alih kantor PSSI tidakÂlah benar. “SamÂpai saat ini saya belum perÂnah menÂdengar secara langsung meÂngeÂnai apa yang menjadi niat KPSI untuk berÂkanÂtor di PSSI,†katanya.
Agus menambahkan, bagaimaÂnaÂpun juga PSSI akan tetap memÂpertahankan tempat ini. Karena tempat ini adalah milik Gelora Bung Karno (GBK), artinya temÂpat ini milik pemerintah.
“Kalau mereka mau memaÂkaiÂnya, harusnya dengan cara yang benar. Siapapun boleh-boleh saja meÂmakai kantor ini, tapi ada mekanismenya,†katanya.
Mengenai pengamanan kantor PSSI, Agus mengatakan, akan ditingkatkan, karena gedung ini adalah aset negara. “Kami akan berÂjaga-jaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan akan mengerahkan 50 tenaga keamanan lokal yang siap meÂngaÂmankan kantor PSSI dari piÂhak-pihak yang tidak berÂtangÂgung jawab,†jelasnya.
Djohar Mikir Terbangkan Timnas U-17 Ke Hong Kong
Ketua Umum PSSI, Djohar AriÂfin Husin mengingatkan keÂpada seluruh pengurus PSSI agar tetap fokus dan konsentrasi pada program yang dicanangkan. MeÂreka diminta agar tidak terÂpeÂngaÂruh dengan berbagai masalah, seÂperti permintaan Kongres Luar BiaÂsa (KLB) dari 452 anggota PSSI.
“Biarlah ini ada tim yang meÂngurusnya. Karena masyaÂrakat, rakyat sepak bola lelah dan mungÂkin muak dan bosan melihat situasi saat ini,†katanya.
Djohar mengatakan, pihaknya berpedoman pada surat FIFA yang menegaskan untuk meÂngamÂÂbil tinÂdakan. “Sebelum meÂngambil tinÂdakan inilah kita perlu duduk bersama dengan kepala dingin. Apa sih untungnya, apasih rugiÂnya. Kami berharap semua bisa kemÂbali ke pangkuan PSSI,†katanya.
Memasuki tahun 2012, banyak program yang harus dijalani PSSI. Selain menerbangkan timÂnas U-17 untuk mengikuti kejuaÂraan Asia di Hong Kong, PSSI juga harus menyiapkan skuad Timnas U-20 untuk kejuaran seÂpakÂbola Sultan Hasanah Bolkiah di Brunai Darussalam dan Pra Piala Dunia (PPD) yang menyiÂsaÂkan satu pertandingan melawan tuan rumah Bahrain pada FebÂruari mendatang.
“Kami juga meminta kepada yang menangani timnas untuk membentuk tim SEA Games. Pada saat ini juga harus kita perÂsiapkan, karena SEA Games taÂhun depan. Jadi, waktu kita saÂngat singkat, tinggal setahun lagi. Jadi tim SEA Games harus mulai kita persiapkan mulai dari sekaÂrang,†katanya.
Delapan Klub Gugat Ke Pengadilan Jakpus
Delapan tim Indonesia SuÂper League (ISL) yaitu PerÂsiÂpura, Persiba Balikpapan, PerÂsija, Mitra Kukar, Persiwa, PerÂsela, Arema, dan PSPS PeÂkanÂbaru melaporkan PSSI ke PeÂngaÂdilan Negeri Jakarta Pusat. Tim-tim tersebut menilai PSSI di bawah kepemiminan Djohar Arifin Husin tidak menjalankan amanah Kongres Tahunan PSSI di Bali, Januari 2011.
Sekjen Komite Penyelamat SeÂpakbola Indonesia (KPSI), Hinca Pandjaitan mengatakan, Kedelapan klub menuding DjoÂhar tidak memberikan hak meÂreka sebagai klub untuk menÂjalankan amahan Kongres Bali. Hal ini dianggap sangat meÂruÂgiÂÂkan klub dari sisi bisnis mauÂpun legal.
Poin lain dari Kongres Bali yang tidak dijalankan PSSI samÂbung Hinca adalah terkait pembagian saham 99 persen bagi klub-klub ISL, dan soal penyelenggaraan kompetisi yang seharusnya dilaksanakan oleh PT Liga Indonesia.
DeÂngan dibekukannya PT Liga oleh PSSI, klub-klub ISL diruÂgiÂkan secara legalitas, dan juga tidak diakui PSSI memiliki maÂyoritas saham sehingga klub terÂancam kehilangan haknya.
Hinca menjelaskan, sangat jelas, dalam statuta, salah satu tuÂgas ketua umum adalah untuk melaksanakan keputusan yang dikeluarkan dalam kongres. Maka, semua produk kongres terÂmasuk di Bali itu wajib dijaÂlanÂkan,†tambah Hinca.
Tidak hanya dilaporkan ke PeÂngaÂdilan Negeri Jakarta PuÂsat, PSSI juga dilaporkan ke Court of Arbitration for Sport (CAS) yang bermarkas di Swiss. Namun kali ini, yang menÂjadi pelapor adalah KPSI menyikapi terkait desakan KongÂres Luar Biasa (KLB).
Menurut Hinca, KPSI meÂminÂta CAS untuk mendesak FIFA dan AFC menyetujui, dan memfasilitasi KLB. LaÂporan keÂpada CAS itu sudah masuk agenÂda sidang, dan dalam wakÂtu dekat akan mulai diproses.
Hinca menjelaskan, pihaknya menggunakan beberapa cara yang dibenarkan untuk mengÂgeÂlar KLB. Salah satunya melaÂlui pengadilan arbitrase.
“Kami juga sudah berkirim suÂrat ke FIFA dan AFC terkait dengan mosi tidak percaya, dan perÂmintaaan KLB dari anggota PSSI. Kami minta secara resmi mereka memerintahkan agar menggelar KLB sesuai pasal 31 Statuta,†katanya.
Menanggapi gugatan terseÂbut, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengatakan, langÂkah tersebut harus dilakukan sesuai aturan.
“Itu hak mereka. Kami tak bisa halangi. Silakan saja. Soal gugatan Persipura, semua sudah ada jawabannya. Mereka sudah kirim surat pada AFC, dan suÂdah ada jawabannya langsung ke Persipura,†katanya.
Djohar menegaskan, semua ada aturannya. Itu memang hak mereka menggugat. “Tapi hak kami juga untuk menjalankan organisasi,†katanya.
Djohar tak ingin menanggapi gugatan terhadap PSSI terlalu jauh. Bekas staf ahli Menpora itu mengaku ingin fokus pada pekerjaan PSSI. Sedangkan meÂngenai desakan KLB, Djohar meÂngaku sudah ada tim khusus yang sedang memÂverifikasi berkas tuntutan tersebut.
“KPSI mengajukan surat kepada PSSI tanggal 23 DeÂsemÂber 2011, dengan data-data penÂdukung. Nah itu kan harus diÂperiksa. Kami sudah bentuk tim verifikasi untuk memeriksa apa-apa saja surat mereka yang diÂmaÂsukakn untuk kami. Karena saat surat masuk kami lagi libur natal dan tahun baru, jadi baru diproses,†katanya.
Sekjen PSSI Tri Gustoro berÂjanji akan bekerja dengan cepat untuk memeriksa berkas-berkas desakan Kongres Luar Biasa yang diberikan Forum PengÂprov PSSI (FPP). Tim ini terdiri dari 11 orang pengurus PSSI.
Gustoro mengatakan, pihakÂnya akan melihat terlebih dahuÂlu data yang disampaikan. “KlubÂnya apa benar anggota kita. Kita cek. Kita kan ada data anggotanya,†katanya.
Gustoro mengatakan, rabu ini (4/1) tim rencananya akan meÂnyocokkan data dengan daftar anggota PSSI, setelah itu pihakÂnya akan menyeleksi berkas tersebut satu per satu.
“Kalau bisa hari ini selesai, tapi kan tiÂdak mungkin. Kita coba usaÂhakan lebih cepat, lebih baik,†katanya. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.