RMOL. Mobil “Kiat Esemka†buatan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta menjadi pusat perhatian setelah Wali Kota Solo, Joko Widodo secara resmi menggunakannya sebagai mobil dinas.
Joko Widodo yang menjabat WaÂlikota sejak tahun 2005 ini seÂbelumnya memilih menggunakan mobil dinas jenis sedan Toyota Camry tahun 2002. Mobil terÂseÂbut peninggalan walikota sebeÂlumnÂya, Slamet Suryanto.
Jokowi panggilan akrab Joko Widodo sangat antusias menjajal mobil dinas barunya di halaman Balai Kota Solo, Senin pagi (2/1). Dia tidak sabar memasang plat warna merah dengan nomor AD 1 A pada mobil tersebut. “Mas, toÂlong ambilkan plat noÂmor AD 1 A,†pinta Jokowi keÂpada ajudannya.
Jokowi kebingungan karena bumper mobil tersebut belum diÂlengkapi dudukan untuk plat noÂmor. Akhirnya, dirinya meminta keÂpada ajudannya untuk meÂngamÂbil lakban hitam. “Wes, seÂmentara dilakban sik, besok kita pasang dudukannya,†katanya.
Jokowi lalu masuk mobil dan duduk di belakang kemudi untuk menjajal kemampuan mobil proÂduksi anak-anak SMK Kota Solo itu. “Kalau dibandingkan yang lama, lebih enak, bagus dan nyaÂman ini. Pokoknya tidak kalah. Besok saya bawa ke Semarang, seÂtelah itu ke Jakarta,†katanya.
Dari desain, kualitas maupun mesin, puji Jokowi, mobil buatan SMK 2 Solo ini menang dibanÂding yang lain. “Mau mobil AmeÂrika, Jepang, tetep apik iki,†kaÂtaÂnya. Jokowi mengatakan, mobil buatan siswa SMK tersebut diÂpersiapkan untuk dipakai dinas Wali Kota dan wakil Wali Kota.
“Kalau yang mobil buatan SMK Warga dipakai Pak Wawali (WaÂkil Wali Kota, FX Hadi RuÂdyatÂmo), sedangkan saya mengÂgunaÂkan mobil buatan siswa SMK 2. Pembuatan mobil terseÂbut meruÂpakan hasil kerja sama SMK deÂngan bengkel Kiat Motor KlaÂten,†jelasnya.
Bagi Jokowi, menggunakan moÂbil dinas buatan lokal meÂruÂpaÂkan suatu kebanggaan. “Ini menunjukkan bahwa Indonesia bisa memproduksi mobil baÂgus,†ucapnya.
Jokowi siap mempromosikan mobil tersebut. “Saya bangga seÂkaÂli. Meskipun mobil dinas seÂbeÂlumnya Camry oke, tapi dengan mobil baru buatan SMK ini saÂngat bangga sekali. Ini kan mobil baru buatan lokal,†katanya.
Kesiapan Jokowi memÂproÂmosiÂkan mobil lokal tersebut cuÂkup beralasan. Pasalnya, walikota tersebut cukup bangga dengan seÂmua hasil produk lokal. “Dengan memakai mobil ini membuktikan kecintaan terhadap produk lokal yang terus saya gembar-gemÂborÂkan seperti halnya pelestarian paÂsar tradisional dan PKL,†ujarnya.
Fasilitas mobil tersebut, samÂbung Jokowi cukup bagus seperti halÂnya AC, tape, interior dan kurÂsi duduk. “AC bagus, tape bagus, interior sangat halus dan kursi duduknya juga comfort. Mau apaÂlagi karena ini sudah bagus seÂkali,†ucapnya.
Jokowi menjelaskan, mobil terÂsebut belum bisa diproduksi masÂsif. Sebab, masih banyak yang perlu dikoreksi dan evaluasi. “Ya, perkiraan sebulan bisa memÂproÂduksi 9 unit mobil,†sebutnya.
Jokowi menuturkan, bentuk moÂÂbilnya diambil dari macam-maÂÂcam desain. “Ya jadinya seperÂti itu. Desainnya diambil dari moÂbil Jepang, Korea dan Eropa. CamÂpur-campurlah desainnya. MeÂmang pintar desainernya,†katanya.
Jokowi menambahkan, 80 perÂsen komposisi bahan baku mobil buatan lokal. “Harganya jika diÂproduksi masal sekitar Rp 95 juta,†katanya. Soal mobil dinas, JoÂkowi perÂnah marah kepada jajaran PeÂmerintah Kota (PemÂkot) Solo karena meÂnganggarÂkan mobil dinas baru unÂtuk peÂjabat Pemkot Solo di APBD 2012 Rp 5 miliar.
Bergaya Futuristik, Mobil Kiat Esemka Dibandrol Rp 95 Juta
Spesifikasi mobil Kiat EsemÂka berjenis SUV (Sport UtiÂlity Vehicle) berbahan bakar bensin dan memiliki panjang 4,8 meter, lebar 1,74 meter dan tingÂgi 1,84 meter. Dari sisi eksÂterior, mobil ini terlihat garang dan elegan. Karena ada senÂtuÂhan model head lamp bergaya futuristik. Kesan sporty juga terlihat pada bagian grill dan fog lamp di bagian bumper.
Mobil berkapasitas tujuh peÂnumpang ini, sudah dilengkapi power window, AC dual zone, poÂwer steering, central lock, sisÂtem audio dengan CD, serta tak ketinggalan sensor parkir.
Di balik kap mobil, terbenam mesin berseri SK EV 1.5 InjecÂtion dengan kapasitas 1.500 cc, dengan empat silinder. Mesin yang diadopsi dari mobil Timor ini, diklaim dapat meÂnyemÂburÂkan 105 tenaga kuda pada puÂtaran mesin 5.500 rpm dengan lima transmisi kecepatan dan satu gigi mundur dan mampu digeber dengan kecepatan makÂsimal hingga 180 km/jam. Yang lebih penting lagi konÂsumÂsi BBM nya juga lumayan irit sekitar 1 liter untuk jarak 12 km.
Staf Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang KomuniÂkasi dan Media, Sukemi meÂngaÂtaÂkan, Kementerian PendiÂdiÂkan dan Kebudayaan mengÂapreÂsiasi keberhasilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam merakit mobil Kiat Esemka. Kementerian ingin mobil itu diproduksi seÂcara massal. “Kita akan menÂdorong produk-produk ini akan menjadi pabrikasi,†katanya.
Menurutnya, dengan proÂdukÂsi massal itu produk mobil dan laptop Esemka bisa dijual ke masyarakat dengan harga yang lebih murah. Untuk saat ini saja, mobil Kiat Esemka dihargai dalam kisaran harga Rp 95 juta. “Karena massal harganya akan lebih murah,†ucapnya.
Dia mengatakan kewenangan untuk menjadikan produksi ini dalam jumlah banyak menjadi kewenangan Kementerian PerÂindustrian dan Kementerian PerÂdÂÂagangan. Namun, KemenÂdikÂbud telah melakukan pemÂbiÂcaraan dengan kedua kemenÂterian itu. “Tinggal menunggu lamÂpau hijau dari kemeterian terkait,†ujarnya.
Pemilik perusahaan perakitan mobil Kiat Motor, Sukiyat menÂjamin mobil produksi anak-anak SMK di Solo tidak akan muÂdah mogok. Dirinya meÂnÂjamin mobil berkapasitas 1500 cc tersebut siap menggantikan ToÂyota Camry keluaran tahun 2002 yang selama ini digunakan Wali Kota Solo. “Ditanggung tidak mudah mogok. Kualitas terjamin,†katanya.
Kalau pun terjadi gangguan mesin, sambung Sukiyat pihakÂnya siap memberi garansi perÂbaikan mobil. Dia mengaku meÂmiliki tenaga teknisi dari siswa SMK di Kota Solo yang bisa diÂandalkan dan selalu siap 24 jam. “Kita punya teknisi yang berÂsiaga terus. Pokoknya 24 jam siap,†katanya.
Mengenai prototype mobil, Sukiyat menjelaskan, dibutuhÂkan dana sekitar Rp 350 juta unÂtuk 1 unit mobil. Mobil proÂtoÂtipe itu telah dipinjampakaikan keÂpada Pemerintah Kota (PemÂkot) Solo untuk digunakan seÂbagai mobil dinas wali kota.
“KaÂlau prototipe memang mahal, tapi kalau sudah bisa diproduksi massal akan sangat murah,†katanya.
Sukiyat menjelaskan, apabila sudah bisa diproduksi secara masal harga jual dipasaran akan bisa ditekan dengan harga seÂbesar Rp 95 juta dan harga terÂseÂbut termasuk murah untuk moÂbil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) berkapasitas 1500 cc. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.