Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wali Kota Solo Tancap Gas Dari Semarang Ke Jakarta

Promosikan Mobil Dinas Baru Buatan Anak-anak SMK

Rabu, 04 Januari 2012, 09:25 WIB
Wali Kota Solo Tancap Gas Dari Semarang Ke Jakarta
Mobil “Kiat Esemka”

RMOL. Mobil “Kiat Esemka” buatan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta menjadi pusat perhatian setelah Wali Kota Solo, Joko Widodo secara  resmi menggunakannya sebagai mobil dinas.

Joko Widodo yang menjabat Wa­likota sejak tahun 2005 ini se­belumnya memilih menggunakan mobil dinas jenis sedan Toyota Camry tahun 2002. Mobil ter­se­but peninggalan walikota sebe­lumn­ya, Slamet Suryanto.

Jokowi panggilan akrab Joko Widodo sangat antusias menjajal mobil dinas barunya di halaman Balai Kota Solo, Senin pagi (2/1). Dia tidak sabar memasang plat warna merah dengan nomor AD 1 A pada mobil tersebut. “Mas, to­long ambilkan plat no­mor AD 1 A,” pinta Jokowi ke­pada ajudannya.

Jokowi kebingungan karena bumper mobil tersebut belum di­lengkapi dudukan untuk plat no­mor. Akhirnya, dirinya meminta ke­pada ajudannya untuk me­ngam­bil lakban hitam. “Wes, se­mentara dilakban sik, besok kita pasang dudukannya,” katanya.

Jokowi lalu masuk mobil dan duduk di belakang kemudi untuk menjajal kemampuan mobil pro­duksi anak-anak SMK Kota Solo itu. “Kalau dibandingkan yang lama, lebih enak, bagus dan nya­man ini. Pokoknya tidak kalah. Besok saya bawa ke Semarang, se­telah itu ke Jakarta,” katanya.

Dari desain, kualitas maupun mesin, puji Jokowi, mobil buatan SMK 2 Solo ini menang diban­ding yang lain. “Mau mobil Ame­rika, Jepang, tetep apik iki,” ka­ta­nya. Jokowi mengatakan, mobil buatan siswa SMK tersebut di­persiapkan untuk dipakai dinas Wali Kota dan wakil Wali Kota.

“Kalau yang mobil buatan SMK Warga dipakai Pak Wawali (Wa­kil Wali Kota, FX Hadi Ru­dyat­mo), sedangkan saya meng­guna­kan mobil buatan siswa SMK 2. Pembuatan mobil terse­but meru­pakan hasil kerja sama SMK de­ngan bengkel Kiat Motor Kla­ten,” jelasnya.

Bagi Jokowi, menggunakan mo­bil dinas buatan lokal me­ru­pa­kan suatu kebanggaan. “Ini menunjukkan bahwa Indonesia bisa memproduksi mobil ba­gus,” ucapnya.

Jokowi  siap mempromosikan mobil tersebut. “Saya bangga se­ka­li. Meskipun mobil dinas se­be­lumnya Camry oke, tapi dengan mobil baru buatan SMK ini sa­ngat bangga sekali. Ini kan mobil baru buatan lokal,” katanya.

Kesiapan Jokowi mem­pro­mosi­kan mobil lokal tersebut cu­kup beralasan. Pasalnya, walikota tersebut cukup bangga dengan se­mua hasil produk lokal. “Dengan memakai mobil ini membuktikan kecintaan terhadap produk lokal yang terus saya gembar-gem­bor­kan seperti halnya pelestarian pa­sar tradisional dan PKL,” ujarnya.

Fasilitas mobil tersebut, sam­bung Jokowi cukup bagus seperti hal­nya AC, tape, interior dan kur­si duduk. “AC bagus, tape bagus, interior sangat halus dan kursi duduknya juga comfort. Mau apa­lagi karena ini sudah bagus se­kali,” ucapnya.

Jokowi menjelaskan, mobil ter­sebut belum bisa diproduksi mas­sif. Sebab, masih banyak yang perlu dikoreksi dan evaluasi. “Ya, perkiraan sebulan bisa mem­pro­duksi 9 unit mobil,” sebutnya.

Jokowi menuturkan, bentuk mo­­bilnya diambil dari macam-ma­­cam desain. “Ya jadinya seper­ti itu. Desainnya diambil dari mo­bil Jepang, Korea dan Eropa. Cam­pur-campurlah desainnya. Me­mang pintar desainernya,”  katanya.

Jokowi menambahkan, 80 per­sen komposisi bahan baku mobil buatan lokal. “Harganya jika di­produksi masal sekitar Rp 95 juta,”  katanya.  Soal mobil dinas, Jo­kowi per­nah marah kepada jajaran Pe­merintah Kota (Pem­kot) Solo karena me­nganggar­kan mobil dinas baru un­tuk pe­jabat Pemkot Solo di APBD 2012 Rp 5 miliar.

Bergaya Futuristik, Mobil Kiat Esemka Dibandrol Rp 95 Juta

Spesifikasi mobil Kiat Esem­ka berjenis SUV (Sport Uti­lity Vehicle) berbahan bakar bensin dan memiliki panjang 4,8 meter, lebar 1,74 meter dan ting­gi 1,84 meter. Dari sisi eks­terior, mobil ini terlihat garang dan elegan. Karena ada sen­tu­han model head lamp bergaya futuristik. Kesan sporty juga terlihat pada bagian grill dan fog lamp di bagian bumper.

Mobil berkapasitas tujuh pe­numpang ini, sudah dilengkapi power window, AC dual zone, po­wer steering, central lock, sis­tem audio dengan CD, serta tak ketinggalan sensor parkir.

Di balik kap mobil, terbenam mesin berseri SK EV 1.5 Injec­tion dengan kapasitas 1.500 cc, dengan empat silinder. Mesin yang diadopsi dari mobil Timor ini, diklaim dapat me­nyem­bur­kan 105 tenaga kuda pada pu­taran mesin 5.500 rpm dengan lima transmisi kecepatan dan satu gigi mundur dan mampu digeber dengan kecepatan mak­simal hingga 180 km/jam. Yang lebih penting lagi kon­sum­si BBM nya juga lumayan irit sekitar 1 liter untuk jarak 12 km.

Staf Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Komuni­kasi dan Media, Sukemi me­nga­ta­kan, Kementerian Pendi­di­kan dan Kebudayaan meng­apre­siasi keberhasilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam merakit mobil Kiat Esemka. Kementerian ingin mobil itu diproduksi se­cara massal. “Kita akan men­dorong produk-produk ini akan menjadi pabrikasi,” katanya.

Menurutnya, dengan pro­duk­si massal itu produk mobil dan laptop Esemka bisa dijual ke masyarakat dengan harga yang lebih murah. Untuk saat ini saja, mobil Kiat Esemka dihargai dalam kisaran harga Rp 95 juta. “Karena massal harganya akan lebih murah,” ucapnya.

Dia mengatakan kewenangan untuk menjadikan produksi ini dalam jumlah banyak menjadi kewenangan Kementerian Per­industrian dan Kementerian Per­d­­agangan. Namun, Kemen­dik­bud telah melakukan pem­bi­caraan dengan kedua kemen­terian itu. “Tinggal menunggu lam­pau hijau dari kemeterian terkait,” ujarnya.

Pemilik perusahaan perakitan mobil Kiat Motor, Sukiyat men­jamin mobil produksi anak-anak SMK di Solo tidak akan mu­dah mogok. Dirinya me­n­jamin mobil berkapasitas 1500 cc tersebut siap menggantikan To­yota Camry keluaran tahun 2002 yang selama ini digunakan Wali Kota Solo. “Ditanggung tidak mudah mogok. Kualitas terjamin,” katanya.

Kalau pun terjadi gangguan mesin, sambung Sukiyat pihak­nya siap memberi garansi per­baikan mobil. Dia mengaku me­miliki tenaga teknisi dari siswa SMK di Kota Solo yang bisa di­andalkan dan selalu siap 24 jam. “Kita punya teknisi yang ber­siaga terus. Pokoknya 24 jam siap,” katanya.

Mengenai prototype mobil, Sukiyat menjelaskan, dibutuh­kan dana sekitar Rp 350 juta un­tuk 1 unit mobil. Mobil pro­to­tipe itu telah dipinjampakaikan ke­pada Pemerintah Kota (Pem­kot) Solo untuk digunakan se­bagai mobil dinas wali kota.

“Ka­lau prototipe memang mahal, tapi kalau sudah bisa diproduksi massal akan sangat murah,” katanya.

Sukiyat menjelaskan, apabila sudah bisa diproduksi secara masal harga jual dipasaran akan bisa ditekan dengan harga se­besar Rp 95 juta dan harga ter­se­but termasuk murah untuk mo­bil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) berkapasitas 1500 cc.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA