Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tanah Abang-Balaikota Paling Cepat 35 Menit

Feeder Busway Mulai Beroperasi

Kamis, 29 September 2011, 07:30 WIB
Tanah Abang-Balaikota Paling Cepat 35 Menit
bus Transjakarta

RMOL. Deni membuka boks kardus yang diletakkan di halte busway Balaikota di Jalan Medan Merdeka Selatan. Kardus itu berisi rompi. Ia lalu membagi-bagikan rompi warna oranye kepada petugas yang berkumpul di halte itu.

Di bagian belakang rompi itu ter­dapat tulisan “Feeder Busway”. “Kami sedang bersiap-siap mem­buka layanan feeder busway,” kata penanggung jawab feeder busway rute II Tanah Abang-Balaikota.

“Kami belum berani menjual tiket karena menunggu peresmian oleh gubernur,” kata Deni. Ren­cana­nya, feeder busway dires­mi­kan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 10 pagi. Namun mo­lor hingga pukul 13.00 WIB. Pe­resmian dilakukan di Kantor Wali Kota Jakarta Barat.

Ada tiga rute yang dibuka. Rute I Sentra Primer Barat-Daan Mo­got, Rute II Tanah Abang-Ba­laikota, dan Rute III Sudirman Central Bussiness District (SCBD)-Senayan.

 Namun hingga pukul 14.30 be­lum ada tanda-tanda feeder akan dioperasikan. Dua bus feeder masih terparkir di lapangan IRTI Monas.

Bus feeder memiliki bentuk sama dengan bus Transjakarta. Hanya saja ukurannya lebih pen­dek. Panjangnya kira-kira seperti Metro Mini maupun Kopaja.

Bus dicat warna kuning di bagian atas dan merah di bagian ba­wah. Di bagian depan bus ter­dapat tulisan “Transjakarta”. Se­dangkan di bagian atas dipasang papan digital yang menampilkan rute yang dilayani.

Bagian dalam bus ditata seperti bus Transjakarta. Kursi penum­pang ditempatkan di sisi kanan, kiri dan belakang bus. Kursi di­lengkapi busa di bagian jok mau­pun sandaran punggung.

Bus feeder diperuntukkan bagi 35 penumpang. Penumpang du­duk 20 orang. Sedangkan berdiri 15 orang. Untuk penumpang ber­diri disediakan pegangan yang dipasang di langit-langit bus.

Seperti bus Transjakarta, pintu keluar-masuk penumpang berada di bagian tengah di sisi kanan dan kiri bus. Pintunya menutup dan membuka dengan sistem lipat.

Menanti datangnya perintah untuk membuka layanan, Deni dan timnya duduk-duduk di ruang tunggu halte busway Balai­kota. “Mungkin nanti sore baru dija­lankan,” kata Deni mengira-kira.

Pria bertubuh tambun men­jelaskan, rute II yang menjadi tanggung jawabnya akan dilayani empat bus. Bus-bus itu akan me­layani pe­numpang yang hendak naik bus­way tanpa henti. “Sis­tem­nya se­perti kereta commuter line,” kata Deni.

Lantaran bus feeder ini men­jadi penghubung ke jalur busway, jam operasinya disamakan de­ngan bus Transjakarta. Mulai pu­kul 5 pagi sampai 10 malam.

Deni memprediksi hanya sedi­kit orang yang menggunakan fee­der pada hari pertama peng­ope­ra­siannya. Menurut dia, ma­sya­rakat masih banyak yang belum tahu layanan ini. “Mudah-mu­da­han hari kedua bisa ramai pe­numpang,” katanya.

Rute II akan melalui halte bus­way Balaikota, sisi selatan halte IRTI, halte Monas, halte sisi ti­mur Jalan Abdul Muis, halte sisi ba­rat Jalan Fakhruddin dan ber­akhir di Jalan Jatibaru I, Tanah Abang.  “Feeder ini berhenti di setiap haltenya paling lama dua menit,” jelas Deni.

Ia menyebutkan waktu yang di­butuhkan dari Balaikota ke Tanah Abang paling cepat 35 menit. Itu bila kondisi lalu lintas lancar. “Ka­lau macet tentu lebih lama lagi.”

Dua petugas akan ditempatkan di dalam bus. Satu bertugas men­jaga keamanan. Seorang lagi ber­tugas mengecek tiket penum­pang. Di halte Balaikota sebagai halte induk feeder rute II me­nye­diakan penjualan tiket feeder. Se­bagai pemberitahuan, di loket penjualan dipasang tulisan “Fee­der Busway”.

Tiket feeder terbuat dari kertas me­rah. Bentuknya panjang de­ngan lubang di bagian tengah. Di setiap tiket ada tiga tempat untuk me­nyobek. Petugas pemeriksa akan menyobek tiket. Satu bagian dipegang penumpang.

Halte feeder berbeda dengan halte bus umum. Letaknya tinggi sama seperti halte busway. Dise­dia­kan anak tangga untuk pe­num­pang naik ke dalam bus. Di kanan dan kiri anak tangga di­se­diakan pagar besi untuk tem­pat pegangan.

Di samping halte tampak dua petugas mengenakan rompi ora­nye dengan tulisan “Feeder Bus­way” dipunggungnya. Mereka siap melayani penumpang yang hendak membeli tiket.

Trayek Angkutan Mau Ditata Ulang

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo meresmikan pengope­rasi­an feeder busway rute I, II, dan III kemarin. Feeder ini untuk mendukung bus Transjakarta yang telah lebih dulu hadir di ibu kota.

Peresmian feeder busway dila­kukan di Kantor Walikota Jakarta Barat.  “Saya memilih meres­mi­kan di rute I karena paling pan­jang dan menghubungkan tempat ini dengan Koridor III dan VIII,” kata Fauzi.

Fauzi mengatakan, Tran­s­ja­karta dan bus pendukungnya (fee­der) merupakan bentuk trans­por­tasi khusus yang diperuntukkan bagi warga Jakarta.

Ia berharap dengan adanya fee­der ini, makin banyak orang yang menggunakan busway. Ia me­nye­butkan pada tahun 2010 pe­num­pang yang diangkut bus Trans­jakarta mencapai 86 juta.

Pembukaan feeder busway ini akan diikuti dengan penataan tra­yek-trayek yang ber­singgungan dengan rute feeder. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan angkutan umum di rute yang akan dilalui feeder.

“Saya harap feeder ini bisa me­ningkatkan layanan transportasi di Jakarta. Saya juga berharap masyarakat ikut merawat feeder ini,” tutup Fauzi.

Semua Rute Dipegang Lorena

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menjelaskan ada dua tipe feeder busway. Yakni feeder busway ori­gin yang menghubungkan titik asal perjalanan masyarakat atau kawasan pemukiman de­ngan koridor busway. Dan, fee­der busway destination men­g­hu­bungkan koridor busway de­ngan pusat aktivitas ma­sya­ra­kat, seperti sekolah, per­kan­to­ran, dan kawasan perniagaan.

Pristono menuturkan, untuk tahap ada tiga rute feeder bu­s­way yang dioperasikan. Rute I Sentra Primer Barat-Daan Mo­got dengan panjang 14,38 kilo­meter. Kecepatan rata-rata bus saat jam sibuk diper­kira­kan hanya 21,01 kilometer per jam. Sehingga lama perjala­nan 41,1 menit.

Rute II Tanah Abang-Balai­kota memiliki panjang 8,23 kilometer. Kecepatan rata-rata saat jam sibuk 12,69 kilometer per jam. Lama  perjalanan 38,90 menit.

Rute III melayani jalur SCBD-Senayan yang memiliki pan­jang 6,5 kilometer. Kecepa­tan rata-rata bus saat jam sibuk 15,16 kilometer per jam, sehingga lama perjalanan 25,70 menit.

Ketiga rute tersebut, kata Pristono dilayani oleh bus ber­ukuran medium yang memiliki kapasitas 35 orang, yakni 20 penumpang duduk dan 15 penumpang berdiri.

Total armada yang akan ber­operasi untuk tiga rute seba­nyak 15 bus. Dengan rincian enam armada di rute I, empat armada di rute II dan lima armada untuk rute III.

Pristono menyebutkan, PT Eka­sari Lorena Transport ditun­juk untuk mengelola layanan feeder busway di tiga rute ini.

“Kontraknya selama 7 tahun. Pemprov tidak akan menge­luar­kan anggaran untuk penga­daan­nya, karena sudah ditanggung  se­luruh oleh operator,” jelasnya.

Tiker feeder bus terintegrasi dengan bus Transjakarta. Harga tiketnya Rp 6.500. Rinciannya Rp 3.500 tiket bus Transjakarta dan Rp 3.000 tiket feeder bus­way. “Bila penumpang cuma ingin naik feeder, cukup bayar Rp 3.000,” kata Pristono.

Untuk saat ini, kata dia, pen­jualan tiket masih meng­gu­na­kan sistem manual. “Tapi Insya Allah akan ada perubahan. Pada April 2012 lima koridor akan me­makai tiket elektronik, dan pada Juli 2012 untuk 11 kori­dor,” ucapnya.

Pristono menjelaskan, ada 19 halte yang disediakan di tiga rute feeder. Delapan halte di rute I. Lima di rute II dan enam di rute III. Masing-masing halte di­bangun dengan undakan tang­ga, karena bus feeder memiliki dek yang sama tinggi seperti bus Transjakarta.

Pristono mengatakan, bus fee­der harus disesuaikan de­ngan halte busway karena akan masuk ke dalam jalur khusus busway dan berhenti di halte koridor yang terintegrasi.

Feeder Rute I terintegrasi Ko­ridor III (Kalideres-Harmoni) dan Koridot VIII (Lebakbulus-Harmoni). Rute II terintegrasi de­ngan Koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor II (Pulo­ga­dung-Harmoni). Sedangkan  Rute III terintegrasi dengan Ko­ridor I dan Koridor IX (Pi­nangranti-Pluit).

Feeder  Rute I akan melintasi RS Puri Indah-Walikota Jakarta Barat- Pasar Puri Sisi Utara-Pa­sar Puri Sisi Selatan-Mutiara Ke­doya Sisi Timur-Kedoya Raya Sisi Barat-Kembangan Sisi Selatan-Pesanggrahan sisi timur-transfer point koridor VIII-transfer point Koridor III.

Lintasan Rute II adalah Jati­baru – Abdul Muis sisi barat – IRTI sisi selatan – Abdul Muis sisi timur (Kemenhub) – Jalan Fahrudin sisi barat ––transfer point Koridor II ––transfer point Koridor I.

Rute III melintasi BEJ-Kom­dak-Gelora Senayan-Plaza Se­nayan-Senayan Trade Center-Transfer poin Koridor I dan transfer point Koridor IX.

 Pristono mengatakan ada tiga kendala dalam mengo­pe­ra­si­kan feeder. Yakni,  jalur bus­way yang belum steril, ter­ba­tas­nya stasiun pengisian bahan bakar gas, serta jumlah armada yang belum memadai.

“Pada APBD 2011 ini akan di­adakan 44 bus, sementara pada APBD tahun depan 66 ar­mada,” kata Pristono.   [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA