RMOL. Deni membuka boks kardus yang diletakkan di halte busway Balaikota di Jalan Medan Merdeka Selatan. Kardus itu berisi rompi. Ia lalu membagi-bagikan rompi warna oranye kepada petugas yang berkumpul di halte itu.
Di bagian belakang rompi itu terÂdapat tulisan “Feeder Buswayâ€. “Kami sedang bersiap-siap memÂbuka layanan feeder busway,†kata penanggung jawab feeder busway rute II Tanah Abang-Balaikota.
“Kami belum berani menjual tiket karena menunggu peresmian oleh gubernur,†kata Deni. RenÂcanaÂnya, feeder busway diresÂmiÂkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 10 pagi. Namun moÂlor hingga pukul 13.00 WIB. PeÂresmian dilakukan di Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
Ada tiga rute yang dibuka. Rute I Sentra Primer Barat-Daan MoÂgot, Rute II Tanah Abang-BaÂlaikota, dan Rute III Sudirman Central Bussiness District (SCBD)-Senayan.
Namun hingga pukul 14.30 beÂlum ada tanda-tanda feeder akan dioperasikan. Dua bus feeder masih terparkir di lapangan IRTI Monas.
Bus feeder memiliki bentuk sama dengan bus Transjakarta. Hanya saja ukurannya lebih penÂdek. Panjangnya kira-kira seperti Metro Mini maupun Kopaja.
Bus dicat warna kuning di bagian atas dan merah di bagian baÂwah. Di bagian depan bus terÂdapat tulisan “Transjakartaâ€. SeÂdangkan di bagian atas dipasang papan digital yang menampilkan rute yang dilayani.
Bagian dalam bus ditata seperti bus Transjakarta. Kursi penumÂpang ditempatkan di sisi kanan, kiri dan belakang bus. Kursi diÂlengkapi busa di bagian jok mauÂpun sandaran punggung.
Bus feeder diperuntukkan bagi 35 penumpang. Penumpang duÂduk 20 orang. Sedangkan berdiri 15 orang. Untuk penumpang berÂdiri disediakan pegangan yang dipasang di langit-langit bus.
Seperti bus Transjakarta, pintu keluar-masuk penumpang berada di bagian tengah di sisi kanan dan kiri bus. Pintunya menutup dan membuka dengan sistem lipat.
Menanti datangnya perintah untuk membuka layanan, Deni dan timnya duduk-duduk di ruang tunggu halte busway BalaiÂkota. “Mungkin nanti sore baru dijaÂlankan,†kata Deni mengira-kira.
Pria bertubuh tambun menÂjelaskan, rute II yang menjadi tanggung jawabnya akan dilayani empat bus. Bus-bus itu akan meÂlayani peÂnumpang yang hendak naik busÂway tanpa henti. “SisÂtemÂnya seÂperti kereta commuter line,†kata Deni.
Lantaran bus feeder ini menÂjadi penghubung ke jalur busway, jam operasinya disamakan deÂngan bus Transjakarta. Mulai puÂkul 5 pagi sampai 10 malam.
Deni memprediksi hanya sediÂkit orang yang menggunakan feeÂder pada hari pertama pengÂopeÂraÂsiannya. Menurut dia, maÂsyaÂrakat masih banyak yang belum tahu layanan ini. “Mudah-muÂdaÂhan hari kedua bisa ramai peÂnumpang,†katanya.
Rute II akan melalui halte busÂway Balaikota, sisi selatan halte IRTI, halte Monas, halte sisi tiÂmur Jalan Abdul Muis, halte sisi baÂrat Jalan Fakhruddin dan berÂakhir di Jalan Jatibaru I, Tanah Abang. “Feeder ini berhenti di setiap haltenya paling lama dua menit,†jelas Deni.
Ia menyebutkan waktu yang diÂbutuhkan dari Balaikota ke Tanah Abang paling cepat 35 menit. Itu bila kondisi lalu lintas lancar. “KaÂlau macet tentu lebih lama lagi.â€
Dua petugas akan ditempatkan di dalam bus. Satu bertugas menÂjaga keamanan. Seorang lagi berÂtugas mengecek tiket penumÂpang. Di halte Balaikota sebagai halte induk feeder rute II meÂnyeÂdiakan penjualan tiket feeder. SeÂbagai pemberitahuan, di loket penjualan dipasang tulisan “FeeÂder Buswayâ€.
Tiket feeder terbuat dari kertas meÂrah. Bentuknya panjang deÂngan lubang di bagian tengah. Di setiap tiket ada tiga tempat untuk meÂnyobek. Petugas pemeriksa akan menyobek tiket. Satu bagian dipegang penumpang.
Halte feeder berbeda dengan halte bus umum. Letaknya tinggi sama seperti halte busway. DiseÂdiaÂkan anak tangga untuk peÂnumÂpang naik ke dalam bus. Di kanan dan kiri anak tangga diÂseÂdiakan pagar besi untuk temÂpat pegangan.
Di samping halte tampak dua petugas mengenakan rompi oraÂnye dengan tulisan “Feeder BusÂway†dipunggungnya. Mereka siap melayani penumpang yang hendak membeli tiket.
Trayek Angkutan Mau Ditata Ulang
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo meresmikan pengopeÂrasiÂan feeder busway rute I, II, dan III kemarin. Feeder ini untuk mendukung bus Transjakarta yang telah lebih dulu hadir di ibu kota.
Peresmian feeder busway dilaÂkukan di Kantor Walikota Jakarta Barat. “Saya memilih meresÂmiÂkan di rute I karena paling panÂjang dan menghubungkan tempat ini dengan Koridor III dan VIII,†kata Fauzi.
Fauzi mengatakan, TranÂsÂjaÂkarta dan bus pendukungnya (feeÂder) merupakan bentuk transÂporÂtasi khusus yang diperuntukkan bagi warga Jakarta.
Ia berharap dengan adanya feeÂder ini, makin banyak orang yang menggunakan busway. Ia meÂnyeÂbutkan pada tahun 2010 peÂnumÂpang yang diangkut bus TransÂjakarta mencapai 86 juta.
Pembukaan feeder busway ini akan diikuti dengan penataan traÂyek-trayek yang berÂsinggungan dengan rute feeder. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan angkutan umum di rute yang akan dilalui feeder.
“Saya harap feeder ini bisa meÂningkatkan layanan transportasi di Jakarta. Saya juga berharap masyarakat ikut merawat feeder ini,†tutup Fauzi.
Semua Rute Dipegang Lorena
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menjelaskan ada dua tipe feeder busway. Yakni feeder busway oriÂgin yang menghubungkan titik asal perjalanan masyarakat atau kawasan pemukiman deÂngan koridor busway. Dan, feeÂder busway destination menÂgÂhuÂbungkan koridor busway deÂngan pusat aktivitas maÂsyaÂraÂkat, seperti sekolah, perÂkanÂtoÂran, dan kawasan perniagaan.
Pristono menuturkan, untuk tahap ada tiga rute feeder buÂsÂway yang dioperasikan. Rute I Sentra Primer Barat-Daan MoÂgot dengan panjang 14,38 kiloÂmeter. Kecepatan rata-rata bus saat jam sibuk diperÂkiraÂkan hanya 21,01 kilometer per jam. Sehingga lama perjalaÂnan 41,1 menit.
Rute II Tanah Abang-BalaiÂkota memiliki panjang 8,23 kilometer. Kecepatan rata-rata saat jam sibuk 12,69 kilometer per jam. Lama perjalanan 38,90 menit.
Rute III melayani jalur SCBD-Senayan yang memiliki panÂjang 6,5 kilometer. KecepaÂtan rata-rata bus saat jam sibuk 15,16 kilometer per jam, sehingga lama perjalanan 25,70 menit.
Ketiga rute tersebut, kata Pristono dilayani oleh bus berÂukuran medium yang memiliki kapasitas 35 orang, yakni 20 penumpang duduk dan 15 penumpang berdiri.
Total armada yang akan berÂoperasi untuk tiga rute sebaÂnyak 15 bus. Dengan rincian enam armada di rute I, empat armada di rute II dan lima armada untuk rute III.
Pristono menyebutkan, PT EkaÂsari Lorena Transport ditunÂjuk untuk mengelola layanan feeder busway di tiga rute ini.
“Kontraknya selama 7 tahun. Pemprov tidak akan mengeÂluarÂkan anggaran untuk pengaÂdaanÂnya, karena sudah ditanggung seÂluruh oleh operator,†jelasnya.
Tiker feeder bus terintegrasi dengan bus Transjakarta. Harga tiketnya Rp 6.500. Rinciannya Rp 3.500 tiket bus Transjakarta dan Rp 3.000 tiket feeder busÂway. “Bila penumpang cuma ingin naik feeder, cukup bayar Rp 3.000,†kata Pristono.
Untuk saat ini, kata dia, penÂjualan tiket masih mengÂguÂnaÂkan sistem manual. “Tapi Insya Allah akan ada perubahan. Pada April 2012 lima koridor akan meÂmakai tiket elektronik, dan pada Juli 2012 untuk 11 koriÂdor,†ucapnya.
Pristono menjelaskan, ada 19 halte yang disediakan di tiga rute feeder. Delapan halte di rute I. Lima di rute II dan enam di rute III. Masing-masing halte diÂbangun dengan undakan tangÂga, karena bus feeder memiliki dek yang sama tinggi seperti bus Transjakarta.
Pristono mengatakan, bus feeÂder harus disesuaikan deÂngan halte busway karena akan masuk ke dalam jalur khusus busway dan berhenti di halte koridor yang terintegrasi.
Feeder Rute I terintegrasi KoÂridor III (Kalideres-Harmoni) dan Koridot VIII (Lebakbulus-Harmoni). Rute II terintegrasi deÂngan Koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor II (PuloÂgaÂdung-Harmoni). Sedangkan Rute III terintegrasi dengan KoÂridor I dan Koridor IX (PiÂnangranti-Pluit).
Feeder Rute I akan melintasi RS Puri Indah-Walikota Jakarta Barat- Pasar Puri Sisi Utara-PaÂsar Puri Sisi Selatan-Mutiara KeÂdoya Sisi Timur-Kedoya Raya Sisi Barat-Kembangan Sisi Selatan-Pesanggrahan sisi timur-transfer point koridor VIII-transfer point Koridor III.
Lintasan Rute II adalah JatiÂbaru – Abdul Muis sisi barat – IRTI sisi selatan – Abdul Muis sisi timur (Kemenhub) – Jalan Fahrudin sisi barat ––transfer point Koridor II ––transfer point Koridor I.
Rute III melintasi BEJ-KomÂdak-Gelora Senayan-Plaza SeÂnayan-Senayan Trade Center-Transfer poin Koridor I dan transfer point Koridor IX.
Pristono mengatakan ada tiga kendala dalam mengoÂpeÂraÂsiÂkan feeder. Yakni, jalur busÂway yang belum steril, terÂbaÂtasÂnya stasiun pengisian bahan bakar gas, serta jumlah armada yang belum memadai.
“Pada APBD 2011 ini akan diÂadakan 44 bus, sementara pada APBD tahun depan 66 arÂmada,†kata Pristono. [rm]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.