Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Ada Foto Djan Faridz di Markas Gerindra

Partai Pendukung Balon Gubernur DKI ‘Panaskan Mesin’

Sabtu, 10 September 2011, 00:07 WIB
Tak Ada Foto Djan Faridz di Markas Gerindra
Djan Faridz

RMOL. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Djan Faridz disebut-sebut didukung tiga partai untuk maju ke pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta tahun depan. Bagaimana gerakan partai-partai itu untuk memenangkannya? Rakyat Merdeka mencoba mengintipnya.

Sorot mata pria ini fokus pada dokumen di atas meja kerja di kantor di Dewan Pimpinan Dae­rah (DPD) Partai Gerindra DKI. Setelah membacanya, ia lalu me­ngambil pena dan mulai mem­buat beberapa catatan.  

“Saya sedang mempersiapkan strategi pengenalan Djan Faridz kepada warga Jakarta,” kata Mu­hamad Taufik. Bekas ketua KPU DKI ini duduk sebagai ketua DPD Partai Gerindra Jakarta.

Partai Gerindra akan mengu­sung Djan Faridz dalam pe­mi­lihan gubernur (pilgub) DKI Ja­karta tahun depan. Djan adalah anggota Dewan Perwakilan Dae­rah (DPD) asal Jakarta.

Partai Gerindra tak sendirian men­dukung Djan yang juga ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta untuk menjadi DKI-1.

Taufik mengklaim, Partai Per­satuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura juga bakal mengu­sung Djan jadi gubernur. Partai Gerindra menjadi kantor DPD Jakarta di Jalan Bendungan Hilir Nomor 118, Jakarta Pusat  se­bagai markas pemenangan Djan.

Bangunan yang menjadi kantor DPD Partai Gerindra berdiri di atas lahan berukuran 8x15 meter. Bangunannya dua lantai, di ke­li­lingi pagar besi setinggi 1,5 meter.

Tujuh tiang bendera dari kayu di­ikatkan di pagar. Bendera me­rah putih dipasang di tengah-te­ngah. Di sampingnya bendera bergambar kepala burung garuda, lambang Partai Gerindra.

Wajah Taufik terpampang di spanduk yang dibentangkan di gerbang masuk. “AyoÖ Bangun Ja­karta Bersama Partai Ge­rin­dra,” tulisan di spanduk itu.

Spanduk ucapan selamat Idul Fitri diikatkan dip agar. Spanduk itu dibuat PD Satria (Satuan Re­lawan Indonesia Raya) DKI Ja­karta. Satri adalah underbouw par­tai yang didirikan Prabowo Subianto itu.

Kantor DPD Partai Gerindra lebih mirip rumah ketimbang kan­tor. Di belakang pagar terda­pat carport yang dinaungi atap asbes. BMW hitam model lawas parkir di sini.  

Di sebelah carport terdapat te­ras. Teras tanpa perabotan itu meng­hadap pekarangan yang di­tumbuhi pepohonan. Di belakang teras ini pula terdapat pintu masuk utama.

Masuk dari pintu terdapat ruang tamu yang diisi sofa hijau. Din­ding ruangan ini dipenuhi foto-foto Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra Prabowo Su­bianto dan Taufik dalam berbagai kegiatan. Walaupun Partai Ge­rindra bakal mengusung Djan Faridz tak terlihat satu pun fotonya di sini.

Taufik mengungkapkan, peng­godokan strategi untuk pemena­ngan Djan dilakukan di sini. “Kami rapat seminggu sekali ber­sama dengan jajaran pengurus partai,” katanya.

Menurut dia, keputusan untuk men­dukung Djan telah disam­pai­kan ke seluruh pengurus cabang maupun ranting. Pengurus di tingkat bawah diminta mengikuti keputusan DPD Jakarta.

“Kami telah mengeluarkan re­komendasi sejak Juli lalu. Se­ka­rang masih dalam tahap so­sia­lisasi kepada jajaran pengurus par­tai dari tingkat kotamadya hing­ga ranting (kelurahan),” katanya.

Taufik mengaku terjun lang­sung ke lapangan untuk mem­per­kenalkan Djan kepada kader Partai Gerindra.  “Kami sudah so­sialisasi kepada 3 ribu pengurus ranting yang ada Jakarta. Nan­ti­nya pengurus ranting yang menjadi tombak untuk men­so­sialisasikan kepada warga yang ada di kelurahan masing-ma­sing,” katanya.

Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Ongen Sangaji mengakui pi­haknya mendukung Djan da­lam Pilgub 2012. Bahkan dia mengklaim partai yang didirikan Wiranto ini yang paling awal menggadang-gadang Djan untuk jadi gubernur.

“Kami sudah me­re­ko­men­da­sikannya sejak awal Juli. Saat ini terus melakukan sosialisasi k­e­pada jajaran pengurus di tingkat bawah,” katanya.

Ongen mengungkapkan sosia­lisasi terhadap 270 pengurus Par­tai Hanura di tingkat cabang mau­pun ranting sudah dilakukan di­lakukan. “Nanti mereka yang akan bergerak mensosialisasikan ke­pada masyarakat yang tinggal di kelurahan mereka,” katanya.

Jangan Pilih-pilih Copot Spanduk

Djan Faridz optimistis dirinya bakal maju ke pemilihan gu­bernur tahun depan karena telah mengantongi dukungan dari dari beberapa partai.

“Optimis dong kalau Tuhan me­ngizinkan,” ujar Ketua Pe­ngurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta ini be­be­rapa waktu lalu.

Namun untuk saat ini, kata Djan, ia belum fokus me­mi­kir­kan langkah menuju pilgub. “Ini kan baru digadang-gadang jadi belum ada apa-apanya. Kita be­lum ada persiapan jadi Gubernur masih sibuk ngurusin NU. Pil­kada ma­sih setahun lagi, kalau Tuhan nga­sih pasti akan diper­mudah,” katanya.

Djan mengaku saat ini masih terus menjalankan tugasnya di PWNU dan mencoba mencari dukungan di ormas Islam terbesar di Indonesia itu. “Belum ada, kan masih setahun lagi. Ini juga baru ngobrol dengan Gerindra. Tapi Insya Allah saya siap,” katanya.

Mengenai beberapa span­duk­nya yang akan ditertibkan, Djan Faridz mengaku legowo atas ke­putusan Pemerintah DKI Jakarta. Namun, kata dia, “Sebaiknya semua spanduk, baliho dan ben­dera-bendera partai yang ber­teba­ran dan tidak pada tempatnya di­ber­sihkan saja. Jangan tebang pilih.”

Djan Faridz mengatakan seha­rusnya kebijakan Pemprov DKI lebih dulu disosialisasikan de­ngan organisasi ataupun individu yang memasang spanduk di jalan-jalan Ibu Kota.

“Kalau uca­pan-ucapan selamat puasa itu tiap tahun kan ada, me­ngapa pas sudah terpasang baru di­atur. Harusnya sudah bisa di­perkirakan dan dibicarakan de­ngan organisasi-organisasi itu se­belumnya,” katanya.

Malu-malu Minta Dana Dukungan

Sosialisasi bakal calon gu­bernur kepada warga Jakarta butuh dana tak sedikit. Partai-partai pendukung Djan Faridz mengaku dana sosialisasi masih dari kantong sendiri.

Menurut Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta Muhamad Tau­fik, dukungan partainya ter­hadap Djan murni, tidak ada em­ber-embel materi. Apalagi sampai mematok tarif untuk men­dapat tiket dukungan.

“Kami bersama dengan partai lainnya akan menanggung ber­sama-sama dana kampanye yang dibutuhkan,” ujar bekas ketua KPU DKI Jakarta ini.

Malahan dalam tahap awal, kata Taufik, pihaknya me­nge­luarkan dana dari kocek partai untuk memperkenalkan Djan kepada kader di tingkat bawah. “Kami belum meminta sesuatu apa-apa kepadanya.”

Hal senada disampaikan Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta, Ongen Sangaji. “Kami belum meminta dana kampanye kepadanya karena dana yang ada masih mencukupi.”

Menurut dia, pihaknya telah membuat rekomendasi kepada pengurus di tingkat untuk men­dukung Djan. Saat ini masih tahap pemberian dukungan, belum hitung-hitungan berapa dana yang dibutuhkan untuk kampanye.    

Hingga kini, lanjut Ongen, pihaknya belum melakukan so­sialisasi secara luas karena KPUD belum mengeluarkan atu­ran main mengenai kampa­nye. “Kalau sudah ada atu­ran­nya kami baru mengeluarkan spanduk,” katanya.

Ongen mengungkapkan, par­tainya mendukung Djan karena salah satu tokoh di Jakarta. Se­lain duduk sebagai anggota De­wan Perwakilan Daerah (DPD), Djan menjabat ketua PWNU Jakarta dan pengusaha sukses.

Dengan melihat latar be­la­kangan itu, kata Ongen, Partai Hanura tak ragu mendukung. Apalagi, Djan memiliki misi akan membuat Jakarta kota yang bersih dari polusi dan ko­rupsi. Juga mengatakan me­nga­tasi masalah klasik di ibukota: kemacetan dan banjir.

“Djan Faridz calon terbaik dari beberapa calon yang ada,” kata Ongen penuh puja-puji.

Taufik pun punya penilaian senada. Menurut dia, Djan memiliki beberapa keunggulan. Sebagai ketua PWNU, dia me­miliki jaringan yang kuat hing­ga ke bawah.

Walaupun pengusaha sukses, Djan dinilai cukup merakyat. Usahanya membuka pertokoan di Tanah Abang turut membuka lapangan pencarian bagi ba­nyak orang. “Banyak masya­rakat kecil dan menengah yang terbantu de­ngan usaha yang dijalan­kan­nya,” kata Taufik.

Taufik juga memuji sosok Djan yang jauh dari birokratis saat memimpin NU. Gaya kepemimpinan itu dinilai bisa mempercepat penyelesaian masalah di Jakarta.

“Saya lihat model kepe­mim­pinan seperti Pak Jusuf Kalla yang cepat menyelesaikan masalah, tidak bertele-tele,” kata dia.  [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA