Kostiq dipercaya menyediakan makanan buka puasa di masjid terbesar di Asia Tenggara ini selama Ramadhan. Setiap hari tak kurang dari 2.000 nasi kotak yang harus dibuat.
Kesibukan menyiapkan menu buka puasa sudah terlihat di kanÂtor Kostiq sejak pagi. Kantornya terletak di sisi utara kompleks Masjid Istiqlal, menghadap ke Jalan Veteran, Jakarta Pusat.
Menempati bangunan berukuÂran 7x6 meter, koperasi harus berbagi ruang dengan keamanan masjid. Bagian ujung kanan diÂjadikan kantor keamanan. Mulai dari tengah sampai ujung kiri ditempati koperasi.
Masuk ke dalam kantor koÂpeÂrasi dari pintu belakang terlihat satu plastik besar kotak makanan. Di atas meja beton diletakkan berÂbagai sayuran. Kol, kacang panÂjang dan wortel juga terbungÂkus rapi di dalam plastik besar.
Masuk lebih ramai, suasana mulai ramai. Terlihat orang-orang sedang mempersiapkan makaÂnan. Melewati pintu terlihat tiga bak besar berisi ikan yang telah digoreng.
Tiga perempuan sibuk memaÂsukÂkan ikan yang matang ke daÂlam plastik. Setelah itu, diÂmasukkan ke boks makanan yang sudah disusun berderet di atas meja.
Meja berbentuk U itu dileÂtakkan di bagian tengah ruangan. Ratusan kotak makanan ditata di atasnya. Tiga pria terlihat meÂmasukkan ikan dalam kotak makanan. Setelah menu lengkap, kotak ditutup dan dipindahkan dari meja.
Di bagian belakang koperasi dibÂangun tenda besi berukuran 5x7 meter. Di sinilah tempat meÂmasak makanan. Empat kompor gas dengan tabung elpiji ukuran 12 kilogram menyala sepanjang hari.
Saat
Rakyat Merdeka berÂkunÂjung kemarin sore, orang-orang tengah mempersiapkan nasi. Beras yang sudah dibersihkan diÂmasak di dalam panci berukuran jumbo.
Dua perempuan terlihat meÂngeluarkan nasi yang telah maÂtang. Tak jauh dari situ, terlihat seÂorang perempuan sibuk memÂbersihkan peralatan dapur bekas memasak.
Di pinggir tenda, diletakkan meja tempat menaruh bumbu. Dua jerigen minyak goreng diÂtaruh di bawah meja.
Selepas subuh, orang-orang mulai memotong-potong sayuran yang akan dimasak. Kegiatan itu berlanjut hingga menjelang sore sampai makanan siap disajikan.
“Pagi hari kami masak sayur dulu. Sore harinya baru masak nasi agar waktu buka puasa nasi masih hangat,†terang Hasan.
Menu buka puasa berbeda-beda setiap hari. Lauknya terdiri dari telur, ikan dan ayam. “Tiga menu itu gantian,†katanya. Menu sayurannya pun selalu berganti seperti tumis kangÂkung, labu, kacang panjang, wortel dan sop.
Untuk menyediakan 2 ribu boks nasi tersebut, pihaknya menghabiskan 200 kilogram beras dan 150 kilogram sayuran.
Sebanyak 30 orang dikerahkan untuk mempersiapkan ribuan menu buka puasa. Lima belas orang karyawan koperasi. Sisanya direkrut dari luar.
Uang yang dihabiskan untuk menyediakan 2 ribu menu buka puasa mencapai Rp 13 juta. MeÂnurut Hasan, dana itu disediakan pengurus masjid.
Hasan mengatakan Kostiq hanya menyediakan makanan. Sementara minuman buka puasa disediakan pengurus masjid. “Kami hanya menyiapkan nasi kotak saja.â€
Sejak tahun lalu pengurus masjid telah memberi keperÂcaÂyaÂan kepada Kostiq untuk menyeÂdiakan makanan pembuka puasa. “Tahun lalu kami dipercaya memÂbuat 650 boks. Sisanya 1.350 boks dibuat katering lain,†ungkap Hasan. Mulai tahun ini Kostiq ditunjuk untuk menyediaÂkan 2 ribu kotak makanan sehari selama RaÂmadhan.
Sepuluh 10 hari menjelang Idul Fitri, Kostiq akan menyiapkan makanan sahur. Menu ini dipersiapkan masyarakat umum maupun bagi orang-orang yang
itikaf di masjid ini. “Kami meÂnyiapkan seribu boks,†kata HaÂsan.
Donatur Sumbang 1.000 KotakSetiap hari Masjid Istiqlal menyediakan 3.000 nasi kotak gratis untuk umat Islam yang berbuka puasa di sini.
Wakil Kepala Seksi HubuÂngan Masyarakat dan Protokol Masjid Istiqlal, Djamalullail pihaknya sejak lama memiliki program menyediakan makaÂnan dan miÂnuman buka puasa. Program ini berlangsung seÂlama Ramadhan.
Pengurus menyediakan 2.000 nasi kotak. PembÂuÂaÂtanÂnya diÂseÂrahkan kepada KoÂperasi KarÂyaÂwan Masjid IstiqÂlal (Kostiq). Sisanya, seribu nasi kotak berasal dari sumÂbangan donatur.
Djamalullail tak hafal siapa saja donatur yang menyumÂbang makanan buka puasa. “Semua data donatur ada di Sekretariat Masjid,†kata dia.
Ia mengimbau masyarakat yang ingin menjadi donatur proÂgram buka puasa ini sebaiknya menyumbag dalam bentuk uang. “Kalau sumÂbaÂngannya dalam bentuk makaÂnan dikhawatirkan ada perÂbedaan menu antara jaÂmaah satu dengan lainnya. Bisa muncul perasaan iri,†katanya.
Djamalullail menjelaskan pihaknya menganggarkan dana Rp 7 ribu per kotak. Menunya terdiri dari nasi, sayur dan lauk. “Tapi menunya tidak hanya itu-itu saja, setiap hari selalu berÂbeda,†katanya.
Masyarakat yang ingin berÂbuka puasa di Masjid Istiqlal diharapkan datang sejak pukul 17.00 WIB. Mereka tidak dipuÂngut bayaran. “Hanya bayar parÂkir kendaraan saja,†kata DjaÂmaÂlullail. Sebelum masuk, jamaah diÂminta mengambil air wudhu. Setelah itu membentuk barisan di lanÂtai dasar. “Bila tidak duduk rapi, mereka tidak diberi nasi kotak,†katanya.
Pengurus lalu membagi-bagiÂkan nasi kotak, teh manis dan susu. Sebelum buka puasa, jaÂmaÂah mendengar ceramah.
Rp 1,4 Miliar Untuk Program RamadhanMasjid Istiqlal menyiapkan dana Rp 1,4 miliar untuk program selama Ramadhan. Dana itu dikumpulkan dari para donatur.
Ketua Badan Pelaksana PeÂngelola Masjid Istiqlal (BPPMI), Mubarok meneÂrangkan selama Ramadhan pihaknya menyediakan 3 ribu
takjil gratis untuk masyarakat. Takjil adalah makanan dan minuman berbuka puasa.
“Takjil disediakan setiap sore bagi masyarakat, sambil mendengar ceramah, zikir dan shalawat,†kata Mubarok.
Selain takjil, masjid terbeÂsar di Asia Tenggara ini juga menyelenggarakan tarawih yang dilaksanakan dalam dua versi. Yakni 11 rakaat dan 23 rakaat.
“Para jamaah dipersilakan memilih sendiri jumlah raÂkaatnya. Shalat 11 rakaat diÂselenggarakan lebih dulu lalu dilanjutkan dengan shalat 23 rakaat,†katanya.
Program lain, sambung MuÂbarok, adalah kuliah shubuh, kuliah dzuhur,
tadarrus dan khataman Al-Quran, ceramah, shalat tarawih,
qiyamullail, pesantren kilat, peringatan Nuzulul Quran, penerimaan dan pembagian zakat, peÂrayaan malam takbir, hingga pelaksanaan shalat Idul Fitri.
“Tiga kegiatan terakhir adalah pesantren kilat bagi putra dan putri, menerima zakat maal, infaq, sedekah, takbir akbar dan pemberian santunan 1.000 anak yatim,†katanya.
Juga, shalat Idul Fitri berÂjamaah dengan presiden, wapres, para pejabat negara, perwakilan duta besar dan muslim ibu kota.
Untuk santunan kepada anak yatim-piatu, kata Mubarok, pihaknya memberikan dalam bentuk uang. Jumlahnya Rp 250 ribu per anak.
Pemberian santunan ini, lanjutnya, dijadwalkan minggu terakhir Ramadan. Anak yatim-piatu itu diundang datang ke Istiqlal lalu diberi santunan.
Untuk mendapatkan santunan, mereka harus mendaftar di kelurahan tempat mereka tinggal. Kelurahan lalu mengeluarkan surat pengantar yang bisa diguÂnakan untuk mengajukan perÂmintaan santunan.
Seluruh dana untuk program Ramadhan, kata Mubarok, berÂasal dari donatur. “Sebagai masÂjid negara kita memperoleh APBN. Jumlahnya Rp 15 miliar. Namun ini dipakai untuk peÂmeliharaan dan gaji pegawai,†jelas dia.
[rm]