Fahira Idris:

Pidato Prabowo di PBB Penting dalam Perjuangkan Palestina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Selasa, 23 September 2025, 00:40 WIB
Pidato Prabowo di PBB Penting dalam Perjuangkan Palestina
Anggota DPD Dapil DKI Jakarta Fahira Idris. (Foto: Dokumentasi RMOL)
rmol news logo Presiden Prabowo Subianto didorong memberi porsi dan tekanan besar terhadap krisis kemanusiaan dan genosida terbuka yang saat ini tengah terjadi di Gaza, Palestina saat memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Indonesia harus terus mendesak agar panggung PBB dijadikan katalis agar isu Palestina tidak lagi diperlakukan sebagai agenda sisipan, melainkan prioritas global," kata Anggota DPD Dapil DKI Jakarta Fahira Idris melalui keterangan elektronik di Jakarta, Senin 22 September 2025.

Fahira mengungkapkan, PBB lewat komisi penyelidikannya, telah menyatakan Israel melakukan kejahatan genosida, kejahatan perang, hingga politik apartheid. Ini harusnya sudah menjadi dasar kuat bagi negara-negara di seluruh dunia untuk bertindak tegas kepada Israel. 

Indonesia, misalnya dapat menawarkan diplomasi kemanusiaan yang lebih agresif mulai dari pengiriman bantuan ke Gaza tanpa blokade, fasilitasi jalur aman bagi pengungsi, hingga memimpin koalisi Global South untuk menuntut embargo senjata terhadap Israel.

Selain itu, forum Sidang Majelis Umum PBB ini juga menjadi momentum tepat bagi Indonesia untuk mengkritik struktur PBB yang sudah usang. Hak veto Dewan Keamanan terbukti menjadi penghalang utama penyelesaian genosida di Palestina, karena membuat satu negara adikuasa bisa mematikan aspirasi kemanusiaan ratusan negara lain.

“Indonesia punya peluang menjadi game changer dalam diplomasi global, menyuarakan dengan lantang bahwa kemerdekaan Palestina adalah agenda global yang harus segera dituntaskan,” pungkas Fahira.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025 setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat.rmol news logo article



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA