"Banyak masyarakat yang betul-betul ingin mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari," kata Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Arzeti Bilbina kepada wartawan, Kamis 5 Juni 2025.
Arzeti meminta pemerintah, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan instansi terkait, untuk lebih serius dalam merancang dan melaksanakan program bursa kerja.
“Kalau memang niatnya membantu masyarakat, maka harus ada mekanisme yang jelas. Jangan hanya kumpulkan perusahaan dan pencari kerja, lalu selesai tanpa evaluasi. Harus ada tindak lanjut, data penempatan kerja yang transparan, dan keterlibatan sektor industri secara aktif,” kata Arzeti.
Lebih lanjut, Arzeti mendorong adanya inovasi dalam sistem penyaluran tenaga kerja, termasuk pemanfaatan teknologi informasi, pelatihan berbasis kebutuhan industri, dan pembinaan wirausaha bagi generasi muda.
“Pemerintah harus hadir secara nyata. Jangan biarkan job fair hanya jadi ajang formalitas tahunan," kata Arzeti.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran per Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang atau meningkat 83.450 orang dari tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan tantangan serius dalam penyerapan tenaga kerja.
"Pemerintah harus serius mengatasi masalah itu. Apalagi semakin banyak perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawannya," pungkas Arzeti.
BERITA TERKAIT: