“Kondisi gudang Bulog di beberapa daerah sudah
overload, kapasitas SDM serta peralatan terbatas. Jika segera ada kerja sama Bulog dan Kopdes Merah Putih dalam akses pangan ke rakyat maka menjadi langkah penting untuk hadirkan distribusi pangan sampai rakyat secara cermat,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS Riyono dalam keterangannya, Rabu 4 Juni 2025.
Riyono mengatakan, berkaca pada sejarah swasembada pangan 1984 di Indonesia, akan ditemukan fakta bahwa di setiap desa ada lumbung pangan yang dimiliki desa untuk menyimpan dan mengelola stok pangan di level desa.
Sehingga, kata Riyono, tidak ada kekhawatiran akan kenaikan harga, stok menipis ataupun gejolak harga pangan karena di desa sudah ada lumbung pangan desa.
“Lumbung pangan desa yang disiapkan oleh Kopdes Merah Putih akan mampu menjaga, mengelola bahkan bisa mendapatkan keuntungan dari sisi bisnisnya,” kata Riyono.
Riyono berharap Kopdes Merah Putih yang diberikan modal oleh negera dengan skema bisnis diharapkan mampu menjadi
center of food di desa.
Potensi desa akan maksimal sekaligus menjadi penopang pangan nasional, karena sejatinya stok pangan itu yang ideal memang di posisi paling dekat dengan rakyat.
Selain itu, mudah diakses dan harganya pasti terjangkau karena rantai bisnis tidak panjang. Sehingga ekonomi akan cepat bergerak karena konsumsi semakin cepat tumbuh.
Sebab, kata Riyono, landasan ekonomi Indonesia sampai saat ini masih bertumpu kepada rakyat dan sektor yang berkembang di pedesaan.
“Lumbung pangan dan koperasi merah putih bisa menjadi lokomotif ekonomi desa agar tumbuh berkembang menjadi penopang ekonomi nasional,” pungkas Riyono.
BERITA TERKAIT: