Kritikan ini disampaikan langsung Presiden KSPN, Ristadi kepada Presiden Prabowo Subianto dalam agenda Sarasehan Ekonomi di Senayan, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.
Menurut Ristadi, Menteri Agus Gumiwang membandingkan data jumlah PHK dengan penyerapan tenaga kerja dari investasi baru. Padahal, investasi baru hanya menyerap angkatan kerja segmen
freshgraduate, sementara buruh yang terkena PHK di luar segmen tersebut.
Selain itu, Ristadi menyebut data PHK yang tersajikan saat ini berbeda-beda. Fakta di lapangan, angka PHK jauh lebih tinggi dibanding data pelaku usaha yang melaporkan.
"Banyak pengusaha-pengusaha tidak mau melaporkan, tidak mau ekspos PHK dengan alasan menjaga
trust perbankan dan
buyer. Kami meyakini data PHK yang tersajikan ini lebih sedikit dari fakta di lapangan yang terjadi," kata Ristadi dikutip pada Rabu, 9 April 2025.
Merujuk laman resmi Kemenperin, Menteri Agus Gumiwang membenarkan ada penutupan beberapa pabrik dan PHK. Namun Menperin mengklaim ada investasi baru yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak dari jumlah PHK.
"Kemenperin terus berupaya meningkatkan investasi baru di sektor manufaktur, mendorong munculnya industri baru untuk mulai berproduksi sehingga menyerap tenaga kerja baru lebih banyak dan menjadi alternatif lapangan kerja bagi pekerja yang terdampak PHK,” kata Menperin Agus.
BERITA TERKAIT: