"Kasus kekerasan di lingkungan perguruan tinggi, seperti di Universitas Kristen Indonesia (UKI), ataupun di lingkungan perguruan tinggi manapun di Indonesia, merupakan peristiwa yang seharusnya tidak terjadi," kata Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian kepada wartawan, Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.
Menurut Hetifah, sudah sepatutnya Civitas Akademika UKI membangun budaya inklusif dan nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, pengawasan yang ketat juga diperlukan agar insiden pengeroyokan tidak terjadi.
"Perguruan Tinggi seharusnya menjadi teladan perilaku anti-kekerasan, kekerasan (apapun bentuk kekerasan itu), dengan membangun budaya kampus yang inklusif dan berbasis nilai-nilai kemanusiaan," jelas Hetifah.
Legislator dari Fraksi Partai Golkar ini pun menekankan pentingnya perguruan tinggi menjaga keamanan dan kenyamanan akademik bagi seluruh civitas akademika. Yang terpenting, kata dia, UKI perlu bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam mengusut tuntas kasus kematian KW.
"Serta mengambil langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang," ucapnya.
Atas dasar itu, Hetifah mendorong adanya evaluasi terhadap sistem keamanan UKI. Termasuk, peningkatan program pendidikan karakter bagi mahasiswa.
"Juga sangat penting dilakukan, untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, kedisiplinan, dan penghormatan terhadap sesama, sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan bebas dari kekerasan," jelasnya.
Lebih jauh, Hetifah menegaskan Komisi X DPR sebagai mitra kerja pemerintah dalam bidang pendidikan, tentu sangat prihatin atas kasus kekerasan yang terjadi pada KW. Terlebih, kasus tersebut terjadi di lingkungan UKI.
"Perguruan tinggi yang seharusnya dapat menjadi teladan terhadap perilaku anti-kekerasan dengan membangun budaya kampus yang aman dan inklusif," tegasnya.
Sebelumnya, diberitakan
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL sebelumnya, Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta Timur (Jaktim) berinisial KW (22) meninggal dunia di kampus.
KW ditemukan tewas di parkiran motor pada Selasa, 4 Maret 2025 malam.
Diduga kuat KW tewas karena dikeroyok mahasiswa di kampusnya.
"Mahasiswa benar tewas. Tapi penyebab tewasnya itu yang masih diselidiki dan didalami," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan pada Kamis, 6 Maret 2025.
Nicolas pun belum mau mengungkapkan siapa saja saksi yang telah diperiksa untuk mengusut kasus kematian KW.
Namun, Nicolas memastikan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
"Kita masih pendalaman terhadap keterangan para saksi dan alat bukti lain," pungkas Nicolas.
BERITA TERKAIT: