Pengamat politik sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam menyatakan, sebagai politisi muda yang masuk dalam "hutan rimba" politik, Gibran perlu banyak latihan menghadapi tantangan.
Surokim menyarankan agar Gibran memiliki pertahanan diri yang kuat dan strategi jitu untuk menghadapi atau membuat kontra-narasi dari konten yang dibuat oleh aktor penyebar disinformasi, fitnah, maupun hoax di media sosial.
“Saya pikir Mas Gibran perlu berlatih jurus baru laksana elang mematuk ikan di laut agar bisa memberi peringatan kepada pihak-pihak terkait dengan lugas, sehingga isu negatif yang muncul tidak terus menggelinding dan bisa dikendalikan,” ucap Surokim dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat malam (13/9).
“Memang tidak perlu reaktif, tetapi paling tidak bisa memberi penyeimbang agar isu tidak mengalir liar ke publik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Surokim mengatakan serangan terhadap Gibran yang tiada henti akan membentuk kedewasaan politik sehingga ke depan putra sulung Jokowi itu tampil sebagai politisi yang tangguh.
Untuk itu, Surokim menyarankan agar Gibran lebih banyak belajar dalam menyikapi siasat adu domba, khususnya di media sosial yang masif dilakukan oleh pihak yang ingin menggoyang keharmonisan pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Siasat adu domba ini memang bisa masif dan akan terus dijadikan peluru ke depan oleh pihak yang ingin menggoyang,” jelas Surokim.
“Menurut hemat saya, harus dihadapi dengan kekuatan sendiri di dunia maya agar Mas Gibran tidak menjadi bulan-bulanan isu hoax yang diarahkan langsung. Ini, saya pikir, juga menjadi tantangan wapres baru,” pungkasnya.
Sebelumnya beredar akun Kaskus Fufufafa yang disinyalir milik Gibran. Tak hanya itu, Gibran juga terseret dalam beberapa polemik yang melibatkan keluarga Jokowi.
BERITA TERKAIT: