Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA mencermati, upaya menggeser Airlangga dari pucuk pimpinan Golkar sudah terasa sejak lama.
"Saya kira agenda mendongkel Airlangga dari pucuk ketua umum sudah berjalan sejak lama, hanya saja Airlangga masih mampu memainkan irama indah di Golkar sehingga masih bisa bertahan," kata Anas kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/8).
Di sisi lain, pengunduran diri Airlangga cukup membuat kaget kader internal Golkar dan publik lantaran dilakukan menjelang pendaftaran bakal calon kepala daerah.
Anas memandang, Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga solid dengan struktur organisasi dan sayap partai yang mendukung penuh kepemimpinannya.
Airlangga dianggap sebagai sosok yang bisa diterima oleh internal partai dan telah berprestasi dalam mengembalikan kejayaan Golkar di panggung politik nasional.
Namun, Anas juga menilai bahwa tekanan dari kekuatan eksternal menjadi faktor penentu dalam keputusan Airlangga untuk mundur.
"Airlangga tak kuasa menangkis bidikan politik yang tertuju kepadanya sehingga menyatakan mengundurkan diri dari kursi ketua umum," pungkas Anas.
BERITA TERKAIT: