Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prof Ridha Jelaskan Makna Dibalik Tagline ‘Medan Butuh Profesor’

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jonris-purba-1'>JONRIS PURBA</a>
LAPORAN: JONRIS PURBA
  • Kamis, 08 Agustus 2024, 20:29 WIB
Prof Ridha Jelaskan Makna Dibalik Tagline ‘Medan Butuh Profesor’
Prof Dr Ridha Darmajaya pada Diskusi SKPI di Medan/Ist
rmol news logo Bakal calon wali kota yang akan bertarung di Pilkada Medan 2024 Prof Dr Ridha Darmajaya sangat yakin komplikasi permasalah di Medan akan selesai jika pintu masuk kebijakannya tepat. Sebab, satu bidang kehidupan dipastikan akan mempengaruhi bidang kehidupan yang lain.

Demikian disampaikannya saat berbicara pada “Diskusi Bincang Bintang #2 Pilkada Medan Miskin Narasi?” yang digelar oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) di Medan, Selasa (6/8) malam.

Menurutnya, Kota Medan memiliki persoalan yang kompleks namun secara universal dapat ditarik bahwa hal itu akibat persoalan kemiskinan dan kesehatan.

“Kesehatan menjadi entry poin saya untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Medan. Sebab, kemiskinan menjadi akar masalah kekurangan gizi, putus sekolah, masalah sosial hingga keamanan,” katanya.

Sosok yang berlatar belakang dokter ahli bedah syarat ini mengatakan, pengelolaan kesehatan baik untuk dalam bentuk jaminan layanan kesehatan hingga pengembangan industri kesehatan menjadi hal yang penting di Kota Medan.

“Jika orangnya sudah sehat, maka akan bisa bekerja dengan baik. Tinggal bagaimana pemerintah hadir memberikan perlindungan bagi lingkungan pekerjaannya. Bagi nelayan misalnya pemerintah harus melindungi mereka terkait zona tangkap, memastikan mereka mudah mendapat solar subsidi, hingga melindungi harga dari nilai jual ikan tangkapan mereka,” sebutnya.

Prof Rida mengatakan narasi kesehatan memang sulit untuk ‘dijual’ pada ajang Pilkada Medan. Namun ia tetap yakin entry poin dalam penyelesaian persoalan harus dimulai dari bidang kesehatan.

“Belakangan persoalan kesehatan itu kan selalu pada ranah pelayanan kesehatan di rumah sakit hingga puskesmas. Persoalan kesehatan tidak boleh masuk dalam intervensi pemodal karena pemerintah menghentikan kewajibannya dalam pembiayaan kesehatan,” sebutnya.

Jumlah uang yang dibelanjakan oleh masyarakat Sumatera Utara untuk mendapat layanan kesehatan ke Malaysia menurutnya menjadi hal seharusnya bisa dikelola dalam memuat masyarakat Kota Medan menjadi lebih baik.

“Ratusan triliun uang kesana dan pintu menuju ke Malaysia dari Medan. Maka dari itu, saya buat tagline ‘Medan Butuh Profesor’, itu untuk mengajak kita berfikir bahwa kita bisa mengelola apa yang kita punya,” pungkasnya.rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA