Tema yang mengambil tema ‘Menyejahterakan Masyarakat dan Membangun Daerah Kota Medan’ ini dihadiri oleh tiga pasangan calon yang bertarung di Pilkada Medan yakni paslon 01 Rico Waas-Zakiyuddin Harahap, paslon 02 Prof Ridha Darmajaya-Abdul Rani dan paslon 03 Hidayatullah-Yasyir Ridhoe Loebis.
Ketiga pasangan calon ini mengawali debat dengan menyampaikan visi misi mereka kepada publik. Masing-masing menyampaikan program terbaiknya.
Akan tetapi saat momen debat langsung, pasangan 02 justru terkesan lebih fokus menyerang Bobby Nasution. Berulang kali mereka menyebut kondisi Kota Medan yang banyak persoalan mulai dari persoalan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat hingga persoalan transportasi itu disebabkan pemimpin Kota Medan dalam 5 tahun terkahir gagal dalam membangun Kota Medan.
“Sudahlah cukup kita berkelit, menutup mata melihat realitas yang terjadi dipaksa pasrah. Jangan karena ingin dianggap sebagai paslon yang ingin melanjutkan walikota sebelumnya. Kalau kami tegas, Wali Kota Medan Bobby Nasution tidak kompeten tidak kompeten dalam mengelola sistem transportasi kota Medan,” begitu salah satu penggalan kalimat yang disampaikan Prof Ridha Darmajaya saat sesi menjawab persoalan masalah transportasi di Kota Medan.
“Persoalan utama adalah sebenarnya wali kota Medan tidak mempunyai kesungguhan dalam mencari akar permasalahan, yang menyebabkan terjadi pengangguran yang tinggi,” kata calon wakil Wali Kota Medan, Abdul Rani saat menjawab persoalan pengentasan pengangguran.
Hal ini berbeda dengan dua pasangan calon lain yakni paslon 01 dan 03 yang lebih memilih mengedepankan komitmen dan kreasi program mereka dalam mengentaskan berbagai persoalan seperti pendidikan, kesejahteraan hingga lapangan pekerjaan dan pengembangan usaha mikro masyarakat.
Seluruh pertanyaan pada debat ini disusun oleh para panelis seperti Panelis debat Prof. Dr. Kusbianto, Dr Faisal Mahrawa, Assic Prof. Dr. Zainuddin, Agussyah Damanik dan Truly Okto Purba.
BERITA TERKAIT: