Hal itu disampaikan Herman menanggapi adanya deklarasi Jaringan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Muslimin Indonesia mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
Herman mengatakan, alumni HMI tersebar dan ada di mana-mana. Sehingga, secara individu memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan pribadinya.
"Sepanjang tidak mengatasnamakan organisasi yang secara resmi menjadi naungan para kader, baik di organisasi kemahasiswaan HMI dan Kohati, maupun KAHMI/FORHATI sebagai organisasi alumni HMI," kata Herman kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu pagi (15/11).
Herman menjelaskan, organisasi KAHMI memiliki struktur kepengurusan yang lengkap, ada di setiap level pemerintahan, di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, termasuk pengurus dewan etik yang menjadi penegak etika dan moral.
"Sebagai organisasi ekstra kampus, ada sekitar 12 juta kader HMI/KAHMI tersebar diseluruh Indonesia, dan berada di semua profesi dan bidang kerja termasuk di dunia politik," terang Herman.
Oleh karenanya, kata Herman, kebebasan menentukan pilihan adalah realitas dan biasa terjadi di HMI/KAHMI.
"Termasuk sebelumnya dideklarasikan juga oleh para kader HMI/KAHMI relawan Setia Prabowo yang mendukung Prabowo-Gibran," pungkas Herman.
BERITA TERKAIT: