Pandangan itu disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, Minggu (12/2).
Menurut Jamiluddin, sejauh ini banyak pendukung Gerindra, terutama emak-emak, yang ngefans berat ke Sandiaga Uno. Indikasinya, saat Pilpres 2019, para emak-emak yang fanatik mendukung Sandiaga yang menjadi cawapresnya Prabowo.
"Mereka ini tampaknya sulit pindah ke lain hati. Begitu juga selama Sandiaga menjadi menteri, banyak anak muda yang ngefans ke Sandiaga," demikian kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (12/2).
Pengamatan Jamiluddin, saat klaim Plt Ketua Umum Mardiono bahwa Prabowo Subianto mengizinkan Sandiaga Uno pindah ke PPP, secara politik para loyalis berpeluang mengikuti ke partai mana Sandiaga berlabuh.
Imbas politiknya, tentu dukungan suara ke Prabowo dapat berkurang signifikan. Hal itu tentu menjadi pukulan telak pada Prabowo pada Pilpres 2024.
Artonya, kalau Sandiaga jadi pindah ke PPP, maka peluang Prabowo menang pada Pilpres 2024 akan semakin kecil.
"Hal ini akan menguatkan dugaan Prabowo akan kalah hattrick," pungkas Jamiluddin.
BERITA TERKAIT: