Digelar Serentak Di 7 Provinsi, Vaksinasi BIN Sasar 15 Ribu Santri Pondok Pesantren

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 25 Juli 2021, 16:58 WIB
Digelar Serentak Di 7 Provinsi, Vaksinasi BIN Sasar 15 Ribu Santri Pondok Pesantren
Kepala BIN Budi Gunawan saat tinjau vaksinasi santri Ponpes di Cianjur/Ist
rmol news logo Vaksinasi pelajar yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) tidak hanya di sekolah umum. Kegiatan tersebut juga dilakukan di madrasah dan pondok pesantren.

Begitu dikatakan Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan saat meninjau vaksinasi pelajar di Yayasan Madrasah Tanwiriyyah, vaksinasi secara door to door di Desa Sukasari, serta pembagian bantuan sosial di Desa Karang Tengah Cianjur, Jawa Barat, Minggu (25/7).

Budi Gunawan mengatakan, program vaksinasi Covid-19 bagi pelajar merupakan arahan dari Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo untuk mempercepat tercapainya herd immunity.

Menurutnya, vaksinasi Covid-19 penting untuk menyelamatkan diri sendiri serta keluarga. Khususnya vaksinasi di pondok sangatlah penting, guna mencegah santri atau siswa terpapar Covid-19.

“Hari ini, sesuai dengan petunjuk dari Bapak Presiden, kami dari BIN melanjutkan program vaksinasi bagi anak pelajar, di Cianjur, Jawa Barat. Hal tersebut dilakukan untuk menekan angka kenaikan Covid-19 juga di kalangan anak-anak,” ujar Budi Gunawan.

Selain di Cianjur, kegiatan tersebut juga digelar serentak hari ini di 7 provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Targetnya adalah 15.000 vaksin dan 15.000 sembako serta vitamin.

“Untuk di tujuh provinsi Indonesia, kami sebarkan 15.000 vaksin dan 15.000 sembako beserta vitamin. Yang dikhususkan untuk pondok pesantren (Ponpes), tsanawiyah, pelajar SMP dan SMA, door to door vaksin, serta bantuan sosial,” terangnya.

Budi menjelaskan, anak-anak santri atau siswa merupakan salah satu target utama dalam pemberian vaksin Covid-19. Hal tersebut dikarenakan tingkat penularan Covid-19 sangatlah cepat bila terjadi pada anak-anak.

“Nanti pun setelah anak-anak sudah divaksin, harus diberi pengertian untuk tetap selalu menerapkan prokes. Karena, anak-anak di masa Pandemi Covid-19 harus diberikan perhatian khusus,” pesannya.

Dia menambahkan, dengan vaksin Covid-19, herd immunity seseorang bisa tercapai untuk menghindari penularan Covid-19 yang lebih luas.

“Diharapkan, program vaksinasi pemerintah bisa mengapai target, sehingga target herd immunity atau kekebalan komunal pun bisa mencapai 70 persen, pada akhir tahun 2021 nanti,” tambahnya.

Sementara itu, saat membagikan paket sembako kepada masyarakat yang ada di Desa Karang Tengah, Cianjur, Budi mengatakan, paket sembako pada kali ini merupakan bantuan untuk masyarakat di dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, yang diharapkan bisa bermanfaat bagi para penerimanya.

Budi tidak lupa mengingatkan kepada masyarakat Indonesia yang sudah divaksin, agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena walaupun sudah divaksin, tetap ada kemungkinan terpapar jika tidak menerapkan prokes dengan ketat.

Terpisah, Kepala Yayasan. Madrasah Tanwiriyyah Cianjur, KH. Deden Tanwiri mengatakan, sangat senang karena lembaga pendidikan yang dia pimpin terpilih sebagai lokasi vaksinasi nasional untuk pertama kalinya di Cianjur.

“Santri kami ada sekitar 600 santri, sedangkan sisanya dari Ponpes dan Madrasah yang ada di sekitar wilayah Kecamatan Karang Tengah,” ucapnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA