Dari pantauan
Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, pegawai KPK peserta diklat telah lengkap menggunakan pakaian latihan seperti baju PDL (Pakaian Dinas Lapangan) lengkap dengan tas ransel dan topi rimba.
Mereka terlihat seperti layaknya tentara yang siap bertempur mempertahankan NKRI.
Sebelum memasuki Aula Merah Putih, Universitas Pertanahan, mereka terlebih dahulu menjalani swab test antigen. Tujuannya untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK, Cahya H. Harefa mengatakan, 16 orang akan mengikuti Diklat secara langsung. Sedangkan dua pegawai lainnya akan mengikuti secara daring karena sedang menjalani isolasi mandiri Covid-19.
Untuk materi Diklat, meliputi studi dasar, inti dan pendukung. Studi dasar mencakup wawasan kebangsaan, yaitu 4 konsensus dasar negara, Sishankamrata, kepemimpinan berwawasan bela negara, serta pencegahan dan penanggulangan terorisme/radikalisme dan konflik sosial.
Selanjutnya studi inti, yaitu mengembangkan nilai-nilai dan keterampilan dasar bela negara.
Sedangkan studi pendukung adalah pelaksanaan upaya pembukaan dan penutupan, muatan lokal KPK, dan bimbingan dan pengasuhan.
"KPK berharap melalui diklat ini dapat menciptakan dan menumbuhkembangkan kesadaran bela negara serta wawasan kebangsaan bagi insan KPK dalam menjalankan tugas-tugas pemberantasan korupsi," pungkas Cahya.
Sedianya, Ketua KPK Firli Bahuri akan menjadi inspektur upacara pembukaan Diklat Bela Negara.
BERITA TERKAIT: