Panitia penyelenggara, Billy Ariez mengatakan, lomba dan pameran sengaja digelar bukan sekadar untuk mengenang Gus Dur, namun melestarikan warisan keilmuan dan keteladanan Gus Dur bagi generasi penerus bangsa.
"Hakikat digelarnya acara tersebut bukan hanya untuk mengenang Gus Dur, tetapi juga sebagai harapan munculnya Gus Dur baru setelahnya," kata Billy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/12).
Dalam pandangan Billy, kehadiran sosok seperti Gus Dur sudah sangat urgen demi mempertahankan nilai-nilai pluralisme. Negeri ini membutuhkan sosok seperti Gus Dur sebagai pengayom keragaman Indonesia.
"Indonesia yang begitu sangat plural, begitu banyak potensi masalah membutuhkan pengayom. Membutuhkan orang-orang yang sanggup menyatukan perbedaan. Menempatkan suatu golongan dalam satu ikatan," tuturnya.
Billy mengajak seluruh pihak untuk turut serta berpartisipasi mengikuti lomba dan pameran tersebut.
"Kami mengundang fotografer dan masyarakat umum yang memiliki karya foto Gus Dur semasa hidup untuk turut serta. Tentu saja dengan ketentuan yang berlaku," tutupnya.
BERITA TERKAIT: