Politikus dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Arief Puyouno menyebut, kasus Jiwasraya yang gagal bayar polis mencapai Rp 12,4 triliun terjadi karena adanya investasi fiktif dan pembobolan dana nasabah Jiwasraya.
Arief menyebut dua nama yang bekerja sama dalam permufakatan tersebut. Yaitu mantan Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim dan mantan Direktur Keuangan Jiwasraya, Hary Prasetyo.
Pimpinan MPR RI, Jazilul Fawaid, senada. Dia juga mengendus adanya kerja sama tidak baik terhadap dana nasabah asuransi di tubuh Jiwasraya sehingga tidak mampu membayar polis JS Saving Plan hingga belasan triliun rupiah.
“Ada kongkalikong, sehingga telat penanganannya,†kata Jazilul kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/12).
Untuk itu, Jazilul meminta pemerintah dan aparat keamanan menindak secara tegas orang-orang yang melakukan korupsi hingga merugikan masyarakat dan negara.
“Tindak tegas pelakunya dan siapa saja yang terlibat,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: