Demi Stabilitas, Pemerintah Harus Punya Data Pertanian Yang Valid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 26 September 2018, 08:57 WIB
Demi Stabilitas, Pemerintah Harus Punya Data Pertanian Yang Valid
Dodik Ridho Nurrochmat/Net
rmol news logo Stabilitas produksi pertanian merupakan tugas besar yang harus dilakukan pemerintah, melalui Kementerian Pertanian. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memastikan data ketersediaan komoditas pertanian dan ukuran kesejahteraan petani.

Wakil Rektor IPB Dodik Ridho Nurrochmat bahkan meminta pemerintah untuk turut memantau kebutuhan pasar dan jangkauan luas lahan panen yang bisa terwujud di musim kemarau.

"Kita harus melihat datanya. Produk pertanian mana? Misalnya beras, padi, jagung atau kedelai. Itu stoknya ada berapa? Kebutuhan dan luas tanahnya berapa? Kita harus bisa lihat datanya di Kementerian Pertanian (Kementan),” kata Dodik lewat keterangan tertulis, Rabu (26/9).

Kehadiran data yang valid dan terpercaya, sambungnya, bisa membantu Kementerian Pertanian untuk mengambil setiap keputusan. Sehingga Menteri Amran dan jajarannya dapat  jeli mewujudkan produktivitas petani dengan data yang ada.

“Di musim kemarau yang tidak berproduksi di mana dan komoditasnya apa? Kita lihat datanya dan ambil langkah-langkahnya dari situ,” sambungnya.

Dodik juga mendukung sikap tegas Amran Sulaiman yang bertindak cepat menyelesaikan persolan kejanggalan komoditas pertanian di pasaran. Tindakan itu dinilai berpengaruh ke ketersediaan yang valid komoditas pertanian di musim kemarau serta terjangkaunya harga.

Dodik kemudian mengusulkan Kementan menerapkan berbagai metode untuk menjaga produktivitas petani di musim kemarau.

"Misalnya dengan panen di luar musim, pemanfaatan embung, bendungan, dan waduk yang dapat mendongkrak keuntungan petani," tegas Dodik. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA