Setelah membaca banyak tulisan, mendengar banyak penjelasan, dan merenungkannya, timbul kesan dalam diri penulis bahwa seluruh agama menjadikan kehidupan di dunia ini sebagai jembatan menuju surga kelak.
Maksud penulis adalah bahwa seluruh agama memiliki dokrin bahwa seorang insan akan mendapat tempat di surga kelak sangat erat dan sangat tergantung dengan bagaimana ia menjalani kehidupan di dunia ini.
Semua agama memiliki dokrin bahwa mencuri dan korupsi akan menjauhkan seseorang dari surga, membenci membabi buta yang tak berdasar akan menjauhkan seseorang dari surga, berbohong juga demikian, tidak amanah juga demikian, merusak alam dan lingkungan pun termasuk kategori ini, berlaku tidak adil apalagi, dan lain sebagainya.
Sehingga, menurut kotemplasi penulis, setiap insan yang menginginkan surga sudah seharusnya mengadirkan nilai-nilai sorgawi itu dalam kehidupan di dunia ini. Tanpa itu, bagaimana surga itu akan mendekat kepada kita?
Puasa Latihan Menjadi Rahmatan Lil'alamiinPuasa dalam agama Islam pada hakikatnya juga adalah latihan bagi orang yang beriman untuk menghadirkan nilai-nilai sorgawi itu kedunia. Puasa adalah proses untuk menjadi insan yang bertaqwa yaitu insan yang mampu menghiasi kehidupan dunia ini dengan nilai-nilai sorgawi setelah Ramadhan nanti berlalu.
Sebagai seorang muslim, dalam konteks itulah penulis memahami firman Allah SWT dalam Al Quran, Surat Al Anbiya : 107
"Dan Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam"
Semoga nilai-nilai surgawi hadir dalam kehidupan kita sebagai sebuah keluarga besar bernama Bangsa Indonesia,
Allahumma Amien.
[***]Penulis adalah Redaktur Khusus Kantor Berita Politik RMOL dan Sekjen Community for Press and Democracy Empowerment (PressCode)
BERITA TERKAIT: