"Pada pemilihan kepala daerah 9 Desember kemarin (Pilkada serentak 2015), terdapat lima daerah yang tingkat partisipasi pemilihnya turun hingga 20 persen, namun KPU belum bisa menyimpulkan variabel-variabel apa saja yang menentukan," kata Komisioner KPU Sigit Pamungkas seperti dilansir dari laman
kpu.go.id, Minggu (20/12).
KPU bekerjasama dengan Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI), membuat kajian untuk menemukan akar permasalahan dan terumuskannya strategi yang berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu.
"Selama ini belum ada hasil riset yang menunjukan faktor dan variabel-variabel apa saja yang berpengaruh dalam tingkat partisipasi pemilih, sehingga kajian ini diharapkan dapat menjawabnya," tutur Sigit.
Ia menambahkan, kajian partisipasi pemilih pada Pikeg dan Pilpres 2014 yang lalu difokuskan untuk menjawab empat faktor yakni; faktor apa saja yang mempengaruhi kehadiran dan ketidakhadiran pemilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih secara umum dan bagaimana upaya untuk meningkatan partisipasi pemilih dalam pemilu. (ajg/red. FOTO KPU/ieam/Hupmas)
[rus]
BERITA TERKAIT: