Kedua jembatan tersebut yaitu jembatan Moke yang terletak di Desa Moke, 15 Km sebelum Faradje dan jembatan Kpodo yang berada di Desa Kpodo, 15 Km setelah Faradje.
Menanggapi masalah tersebut, pihak Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo (Monusco) memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-J/Monusco untuk melakukan survei terhadap kedua jembatan yang rusak tersebut.
Dengan mendapat pengawalan dari pasukan khusus Guasfor, tim survei Satgas Kizi TNI Konga XX-J/Monusco yang dipimpin langsung oleh Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas (Dansatgas) berangkat dari Base Camp Bumi Nusantara Dungu, Minggu (4/8) pukul 07.00 waktu setempat menuju lokasi jembatan yang rusak.
Setelah menempuh perjalanan sukar dengan melintasi jalan yang berlumpur dan dikelilingi hutan belantara selama lima jam, rombongan tim survei akhirnya tiba di lokasi pertama yaitu jembatan Moke. Disitu tim melaksanakan survei kurang lebih satu jam sebelum melanjutkan perjalanan menuju lokasi kedua, jembatan Kpodo, yang berjarak sekitar 30 Km dari lokasi pertama.
"Dibutuhkan upaya yang tidak mudah untuk mencapai lokasi jembatan kedua karena jembatan pertama mengalami kerusakan yang sangat parah, sehingga rombongan harus menyeberangi sungai Moke dengan berenang," papar Perwira Penerangan Konga XX-J/Monusco, Kapten Laut (P) Dimas Apriyanto secara tertulis kepada
Rakyat Merdeka Online, Selasa (6/8).
Perjalanan ke lokasi kedua ditempuh sekitar 1,5 jam. Setibanya di sana, tim survei langsung bekerja mengingat hari yang semakin petang. Menurut Dansatgas Kizi TNI Letkol Czi Irfan Siddiq, dari hasil pantauan disimpulkan bahwa kedua jembatan tersebut mengalami longsor akibat debit air sungai yang meluap sampai ke badan jalan. Air sungai tersebut menggerus beberapa bagian dari jembatan dan menyebabkan jembatan tersebut terendam air.
"Terputusnya kedua jembatan tersebut di atas mengakibatkan terhambatnya arus lalu-lintas utama pendistribusian logistik dari Uganda menuju Kongo, demikian pula sebaliknya," kata Letkol Czi Irfan Siddiq.
Letkol Irfan menyatakan, kedua jembatan yang rusak telah didata dan disurvei.
"Untuk selanjutnya, hasil survei ini akan dilaporkan ke pihak Monusco sebagai bahan pertimbangan dan perencanaan perbaikan mendatang," ujarnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: