Sejak dua bulan terakhir atau sejak Tito Karnavian menjadi Kapolri, serangan datang bertubi-tubi. Mulai dari kerusuhan Tanjung balai, Aceh, Tanah Karo, perusakan Polres Meranti, pembakaran polsek di Jambi dan Papua serta upaya bom bunuh diri di Medan.
"Apa yang terjadi sesungguhnya? Apakah untuk menjatuhkan citra Polri atau untuk menjatuhkan kredibilitas Tito sebagai Kapolri," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 29/8).
Menurut Neta, ntelijen Polri perlu bekerja keras untuk mengungkapkan motif di balik semua ini. BIN juga perlu maksimal membantu Polri
agar jajaran intelijen tidak terus menerus dituding kecolongan.
Selain itu, sambungnya, Polri perlu meningkatkan kewaspadaan dan bersikap tegas dalam menindak serta membersihkan kantong-kantong radikalisme yang berpotensi menjadi kelompok anarkis maupun kelompok terorisme di Indonesia.
"Sehingga gerakan aksi-aksi anarkis dan teror tidak terus menerus menjadikan Polri sebagai bulan bulanan," demikian Neta.
[ysa]
BERITA TERKAIT: