Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

IZI Olah Daging Qurban Jadi Abon hingga Rendang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Selasa, 21 Mei 2024, 22:56 WIB
IZI Olah Daging Qurban Jadi Abon hingga Rendang
Laznas IZI meluncurkan Qurban Olahan di Park Hotel, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (21/5)/Ist
rmol news logo Inisiatif Zakat Indonesia (Laznas IZI) meluncurkan Qurban Olahan dengan varian terbaru yang akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya di seluruh Tanah Air.

Direktur Utama IZI, Wildan Dewayana mengatakan, pada tahun 2019 lalu, IZI sudah memberikan solusi dan inovasi dengan membuat daging qurban yang diolah menjadi Abon Kita Qurban IZI untuk mempermudah pendistribusian daging qurban ke seluruh Indonesia.

Tahun ini IZI menambahkan varian olahan daging qurban yaitu Rendang Kita Qurban IZI, Gulai Kita Qurban IZI, dan Sop Kita Qurban IZI.

“Dengan varian yang beragam membuat kebermanfaatan semakin luas ke seluruh pelosok Indonesia,” kata Wildan  di Park Hotel, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (21/5).

Wildan berharap tahun ini IZI dapat mengajak 1.000 pequrban yang mempercayakan qurbannya kepada IZI. Daging qurban olahan tersebut akan disalurkan ke-19 provinsi yang meliputi wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), daerah bencana, wilayah peningkatan Gizi dan juga distribusi ke 16 kantor perwakilan IZI.

Pakar Ilmu Gizi, Prof. Tria Astika Endah Permatasari mengapresiasi Qurban Olahan dari IZI, karena tidak hanya sekedar memanfaatkan daging olahan cita rasa Nusantara, namun juga banyaknya nilai kandungan di dalamnya.

“Selain sisi kandungan yang banyak, cita rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia tentu juga akan mengurangi sampah makanan di Indonesia,” kata Prof Tria.

Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof. Asrorun Ni’am Sholeh mengungkapkan bahwa membagikan daging qurban dalam bentuk olahan yang dilakukan IZI merupakan inovasi yang perlu diapresiasi.  

“Upaya merealisasikan tujuan dari distribusi daging qurban dalam kondisi segar atau mentah akan sulit dilakukan bagi daerah-daerah terpencil," Prof. Ni’am.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA