Polres Metro Jakarta Utara sudah menetapkan satu orang tersangka yakni Tegar Rafi Sanjaya (TRS) yang merupakan senior atau kakak tingkat dari korban.
Terkait itu, Direktur Marin Nusantara, M. Makbul Ramadhani menilai kekerasan dalam bentuk apapun dalam pendidikan pelaut harus disudahi.
“Karena hal ini seakan membudaya senior junior yang represif kekerasan fisik yang merenggut nyawa peserta didik,” kata Makbul kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/5).
“STIP dibawah binaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), maka insiden ini harus menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melakukan evaluasi total kampus STIP,” jelasnya.
Lulusan Prodi Keamanan Maritim Universitas Pertahanan (Unhan) itu menegaskan agar perlu diputus budaya kekerasan yang akhirnya menimbulkan dendam di antara peserta didik.
“Putuskan relasi kekerasan senior junior agar kejadian ini tidak lagi terulang kembali,” imbuh dia.
Masih kata Makbul, lingkungan kampus harus lebih kondusif agar taruna dan taruni merasa aman dan nyaman menimba ilmu untuk memajukan potensi anak bangsa, khususnya di bidang kemaritiman.
“Harusnya senior memberikan contoh dalam membina junior untuk membangun kepribadian dan pengembangan ilmu pelayaran,” pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: