“Laporan yang kami terima sangat membangggakan, justru disini belanja tidak terduga yang disiapkan untuk Covid 19 tidak lebih dari 10 persen terserap,†kata politisi PAN Jatim itu.
Rendahnya warga yang dirawat akibat Covid 19 itu menunjukkan bahwa kekebalan komunal atau
herd immunity di masyarakat Jawa Timur sudah terbentuk.
Artinya, Pemprov Jatim bisa mengalihkan anggaran BTT Covid 19 baik di PAK 2022 maupun APBD 2023 untuk kebangkitan sektor UMKM yang masih terpuruk di Jatim.
“Dengan laporan rumah sakit yang menjelaskan anggaran yang disiapkan untuk itu sangat tidak dibutuhkan ini membuktikan bahwa itu bener-bener turun. Ini kita harapkan untuk PAK nanti kita kurangi dan tidak ditambah lagi bisa digunakan untuk kebutuhan lain untuk membangkitkan sektor UMKM,†tambah anggota DPRD Jatim dari Dapil Sidoarjo itu seperti diberitakan
Kantor Berita RMOL Jatim, Selasa (9/8).
Kendati demikian, dia meminta agar masyarakat Jatim tetap menerapkan prokes secara ketat, agar kasus baru Covid 19 tidak kembali melonjak. Apalagi, di beberapa wilayah sudah ditemukan varian baru Covid 19 yang penularannya juga cukup tinggi.
Politisi PAN Jatim itu menilai, anggaran penanganan Covid 19 Pemprov Jatim harus dirombak total, sehingga pemulihan ekonomi di Jatim bisa berjalan cepat dan maksimal.
“Mungkin kita kurangi dan tinggal 20 persen lah,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: