Ali dikeroyok oleh orang-orang berpakaian serba hitam di halaman DPP PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam (19/1) lalu. Pengawal Yusril Ihza Mahendra, Sinyo dilaporkan korban sebagai salah satu pengeroyok.
"Ini sudah direncanakan pengeroyokannya, karena sikap kritisnya Ali selama ini terhadap Ketum PBB (Yusril) dan pengeroyokan itu saat rapat pleno PBB yang membahas arah dukungan partai," kata Novel Bamukmin saat mendampingi Ali saat melaporkan pengeroyokan di Mapolres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Senin (21/1).
Dengan laporan ini, Novel berharap agar kepolisian mengusut tuntas pengeroyokan terhadap Ali.
Ia tidak habis pikir markas partai yang saat itu ramai petingginya bisa dimasuki oleh orang-orang tak dikenal.
“Masa ada preman, bayangkan 30 orang melakukan tindak pengeroyokan, ini sangat memprihatinkan," tegas Jurubicara Persaudaraan Alumni 212 tersebut.
Di tempat yang sama, Ali Wardi mengingat ada sekitar 30-an orang bertampang seperti orang timur dan berpakaian serba hitam yang mengeroyoknya.
"Saya pastikan mereka bukan kader, orang asing semua di sana," ucap kader PBB asal Pariaman tersebut.
Saat pengeroyokan terjadi, ia sempat berpikir akan dihabisi karena sebelum kejadian seringkali menerima teror ancamam baik melalui pesan singkat maupun di sosial media.
"Sudah sering saya ditelepon, SMS, ngancam-ngancam tapi tidak pernah surut saya," tegas Ali.
Namun yang pasti, kata Ali, dari semua orang yang mengeroyoknya itu ada Sinyo dikenal sebagai pengawal Yusril. "Dia salah satu yang memprovokasi pada saat itu, dan ikut injak-injak saya," jelas Ali.
[wid]
BERITA TERKAIT: