Pernyataan tersebut disampaikan Airlangga saat mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja di Belgia, Sabtu, 12 Juli 2025 waktu setempat.
Saat ditanya mengenai kabar penerapan tarif baru dari AS, Airlangga menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Jadi pertama, tambahan (tarof 10 persen) itu tidak ada," ujar Airlangga kepada awak media.
Ia juga menjelaskan bahwa penerapan kebijakan tarif dari AS sebesebesar 32 persen masih dalam tahap penundaan, sembari menunggu penyelesaian proses negosiasi lanjutan antara kedua negara.
"Yang kedua, waktunya adalah kita sebut POS. Jadi penundaan penerapan untuk menyelesaikan perundingan yang sudah ada," lanjutnya.
Airlangga menyampaikan bahwa dalam pertemuan sebelumnya di Amerika Serikat bersama U.S. Secretary of Commerce, Howard Lutnick dan United States Trade Representative (USTR), Jamieson Greer telah disepakati bahwa proposal yang diajukan Indonesia sedang dalam tahap pembahasan lanjutan.
"Kemarin dalam pertemuan di Amerika dengan Secretary Lutnick maupun Ambassador Grier dari USTR, itu menyepakati bahwa apa yang diusulkan oleh Indonesia berproses lanjutan. Jadi tiga minggu ini diharapkan finalisasi daripada fine tuning daripada proposal dan fine tuning daripada apa yang sudah dipertukarkan," jelasnya.
BERITA TERKAIT: