Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam sesi rapat pleno KTT ke-26 ASEAN-Jepang pada Rabu (6/9), di hadapan para pemimpin ASEAN.
Dalam pidatonya, PM Kishida menuturkan bahwa sejauh ini negaranya telah menjadi mitra paling terpercaya yang aktif melakukan dialog dengan ASEAN sejak 1973.
"Ciri khas hubungan Jepang-ASEAN adalah bahwa kami merupakan mitra terpercaya yang memiliki hubungan dari hati ke hati. Banyak orang yang saya temui di ASEAN memberikan kata-kata baik ini kepada saya," ujar Kishida.
Menurutnya, Jepang sangat mendukung sentralitas dan kesatuan ASEAN, serta pengarusutamaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Untuk itu, negara tersebut telah memberikan paket pendanaan baru untuk Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF).
"Saya telah mengumumkan kontribusi baru sebesar 100 juta dolar (Rp 1,5 triliun) untuk mendukung integrasi ekonomi dan pembangunan negara ASEAN," tambah Kishida.
JAIF, yang merupakan inisiatif yang diluncurkan pemerintah Jepang pada 2006, bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara melalui berbagai program proyek pembangunan.
Tahun ini Jepang dan ASEAN memasuki hubungan yang ke-50. Untuk itu dalam kesempatan tersebut, Kishida juga mengajak para kepala negara Asia Tenggara menghadiri Japan-ASEAN Commemorative Summit di Tokyo pada Desember mendatang.
Acara tersebut diselenggarakan untuk menandai hubungan antara kedua entitas yang disebut telah memasuki momen emas.
"Saya akan sangat senang dapat bertemu kembali dengan Anda pada kesempatan itu. Senang sekali, pertemuan bulan Desember berdasarkan diskusi yang akan kita lakukan hari ini. Kami ingin bersama-sama menetapkan visi untuk menciptakan era baru bersama," pungkas Kishida.
BERITA TERKAIT: