Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Militer Sudan Sepakat Bebaskan 230 Anggota RSF Termasuk Tentara Anak-anak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 05 September 2023, 17:05 WIB
Militer Sudan Sepakat Bebaskan 230 Anggota RSF Termasuk Tentara Anak-anak
Anggota Pasukan Dukungan Cepat (RSF) melakukan perjalanan melalui Khartoum dan sekitarnya. Kelompok ini telah berperang melawan tentara Sudan sejak April 2023/Net
rmol news logo Tentara Sudan sepakat membebaskan lebih dari 230 anggota Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang ditangkap, termasuk sekitar 30 orang yang diduga tentara anak-anak.

Militer dalam pernyataannya pada Selasa (5/9) mengatakan para pejuang tersebut akan diserahkan di bagian barat Omdurman, sebelah utara ibu kota Khartoum.

Mereka menambahkan, penyerahan tentara anak-anak tersebut akan dilakukan setelah mendapat tanggapan dari perwakilan Komite Palang Merah Internasional (ICRC), yang dihubungi pada tanggal 28 Agustus.

“Kelompok lain yang terdiri dari 200 pemberontak (selain anak-anak) juga akan diserahkan ketika pengaturan yang diperlukan telah diselesaikan dengan perwakilan Palang Merah,” kata militer, seperti dikutip dari The National.

Setidaknya 5.000 orang tewas dalam perang antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah Al Burhan dengan pasukan RSF yang dipimpin oleh Jenderal Hamdan Dagalo.

Kekerasan tersebut juga menyebabkan pengungsian massal, dengan 4,8 juta orang meninggalkan rumah mereka, kata PBB. Sekitar satu juta orang telah melintasi perbatasan ke negara-negara tetangga.

Di Jenewa, badan pengungsi PBB mengatakan pihaknya dan mitranya telah meminta dana sebesar 1 miliar dolar AS untuk memberikan bantuan penting dan perlindungan kepada lebih dari 1,8 juta orang yang diperkirakan akan tiba di lima negara tetangga pada akhir tahun 2023, untuk melarikan diri dari konflik yang sedang berlangsung di Sudan.

LSM-LSM di Sudan telah menyuarakan kekhawatiran mengenai meningkatnya jumlah tentara anak-anak yang direkrut oleh kedua belah pihak sejak dimulainya perang pada bulan April.

Asosiasi Pengacara Darfur telah menyatakan keprihatinannya atas laporan tentang anak-anak yang dimanfaatkan oleh tentara dan orang lain yang difoto mengenakan seragam RSF di dekat pangkalan Al Shagarah, markas besar tentara.

Pangkalan tersebut telah menjadi tempat terjadinya beberapa pertempuran paling sengit antara tentara dan RSF.

Pada Selasa (5/9), bandara Port Sudan menyambut penerbangan pertama dari Mesir sejak ditutup menyusul pecahnya konflik.

EgyptAir Dlight MS 865 dari Kairo mendarat di bandara pada pukul 06.32 waktu setempat. Pesawat EgyptAir lainnya dijadwalkan terbang ke Kairo satu jam kemudian. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA