Penemuan itu diumumkan oleh Kantor Hak Asasi Manusia PBB, yang mengatakan bahwa korban tewas termasuk anggota kelompok sipil etnis Masalit, yang mayat-mayatnya ditemukan di luar kota Geneina.
Atas penemuan mengejutkan tersebut, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Volker Turk, menyerukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh dan independen.
"Saya mengutuk keras pembunuhan warga sipil dan individu hors de combat, dan saya lebih terkejut dengan cara orang mati yang tidak berperasaan dan tidak sopan, bersama dengan keluarga dan komunitas mereka," kata Volk dalam sebuah pernyataan.
Berdasarkan laporan yang dimuat
VOA News, masyarakat setempat dipaksa untuk menguburkan puluhan mayat itu yang diduga dilakukan antara 20 dan 21 Juni.
PBB mengatakan ada bukti yang kredibel bahwa kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan bertanggung jawab atas kuburan massal masyarakat sipil ini.
BERITA TERKAIT: