Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi upaya pembicaraan tersebut pada Sabtu (6/5).
“Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat menyambut dimulainya pembicaraan pra-negosiasi antara perwakilan Angkatan Bersenjata Sudan dan RSF di Jeddah pada 6 Mei 2023,” pernyataan bersama AS-Saudi dirilis
Saudi Press Agency.
Lebih lanjut, keduanya mendesak agar pihak-pihak bertikai dapat mempertimbangkan kepentingan negara dan bangsa, sehingga aktif terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata dan mengakhiri konflik.
“Akhirnya, Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat terus mendesak, mengoordinasikan dukungan internasional untuk proses negosiasi yang diperluas yang harus mencakup keterlibatan semua pihak Sudan," lanjut pernyataan tersebut.
Adapun mereka menyebut upaya pembicaraan tersebut juga turut didukung oleh negara-negara Quad, Liga Arab, dan berbagai komunitas internasional lainnya.
Inisiatif Jeddah adalah upaya serius pertama untuk mengakhiri pertempuran yang telah melumpuhkan pemerintah Sudan dan membahayakan transisi politik negara itu setelah bertahun-tahun kerusuhan dan pemberontakan.
Konflik meletus pada 15 April antara tentara Abdel Fattah al-Burhan dan komandan RSF Mohamed Hamdan Dagalo, mantan pemimpin milisi yang dikenal sebagai Hemedti, menyusul runtuhnya rencana yang didukung internasional untuk transisi baru dengan partai sipil.
Kekuatan Barat, termasuk Amerika Serikat, telah mendukung rencana transisi baru dan pemerintahan sipil.
Hingga saat ini, konflik tersebut telah menewaskan ratusan orang dan membuat puluhan ribu pengungsi mengungsi ke luar negeri.
BERITA TERKAIT: