Menurut juru bicara pemerintah Jepang, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, mulai 29 April hingga 5 Mei mendatang seluruh masyarakat dan pelancong dapat secara bebas untuk keluar dan masuk ke negaranya, tanpa menunjukkan bukti vaksin atau tes PCR negatif seperti sebelumnya.
Selain itu, Jepang juga secara khusus telah menghentikan tindakannya yang ketat bagi para pelancong China.
Seperti dimuat
Straits Times, awalnya negara itu akan mencabut protokol perbatasan sepenuhnya di Jepang pada 8 Mei mendatang, bersamaan dengan status hukum Covid-19 yang akan diturunkan menjadi influenza musiman. Akan tetapi jadwal itu dimajukan oleh pemerintah.
"Keputusan untuk mengakhiri persyaratan perbatasan lebih awal adalah untuk melayani banyak pelancong yang akan bepergian ke luar negeri selama periode Golden Week mulai akhir pekan ini, serta untuk mengurangi kemacetan di bandara pada awal liburan," jelas Matsuno.
Menurut Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, Katsunobu Kato, saat ini upaya untuk memulai kembali kegiatan sosial dan ekonomi yang normal akan dilakukan sementara, dengan pihaknya akan terus memantau situasi di negaranya dan akan mengambil tindakan yang diperlukan jika kasus Covid-19 naik kembali.
Namun sejauh ini, orang yang memasuki Tokyo dengan gejala seperti Covid-19, akan diminta untuk tetap menjalani tes, untuk menghindari gelombang wabah terbaru di negaranya.
BERITA TERKAIT: