UU tersebut ditandatangani pada Jumat (21/4). Langkah ini menjadikan pengetahuan tentang bahasa dan sejarah Ukraina sebagai persyaratan kewarganegaraan.
Dimuat
New York Times, UU tersebut melarang mengabadikan, mempromosikan, atau melambangkan Rusia dalam tempat, kota, tanggal, peristiwa yang terkenal, berkesan, bersejarah dan budaya, serta tokoh-tokoh mereka yang melakukan agresi militer terhadap Ukraina.
Sebagai tindak lanjut, jalan-jalan di Ukraina telah diganti namanya. Sementara patung-patung tokoh Rusia seperti Catherine yang Agung telah dirobohkan.
Upaya Ukraina untuk menghapus nama-nama lama Rusia memang sudah lama diinisiasi, khususnya sejak jatuhnya Uni Soviet. Namun upaya ini semakin gencar dilakukan sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, dengan menyebutnya sebagai "de-Rusiafikasi".
BERITA TERKAIT: