Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pentagon Belum Pastikan Jumlah Dokumen yang Bocor

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 18 April 2023, 08:47 WIB
Pentagon Belum Pastikan Jumlah Dokumen yang Bocor
Sabrina Singh berbicara selama pengarahan media di Pentagon di Washington/Net
rmol news logo Departemen Pertahanan AS terus berupaya melakukan penyelidikan terkait bocornya sejumlah dokumen berisi informasi rahasia mereka.

Berbicara pada Senin (17/4), Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan pihaknya masih berusaha untuk "memahami ruang lingkup dan skala" dari kebocoran tersebut.

"Kami akan terus mencari dokumen secara online," kata Singh, seperti dikutip dari AFP, Selasa (18/4).

"Pentagon tidak memiliki jumlah spesifik dokumen bocor yang teridentifikasi, dan bahwa ruang lingkup dan skala kebocoran masih kami selidiki,"  katanya.

Dokumen-dokumen tersebut muncul di server Discord di beberapa titik dalam sebulan terakhir, sebelum menyebar ke internet yang lebih luas dan menarik perhatian media arus utama.

Tersangka pembocor, seorang pilot berusia 21 tahun di Massachusetts Air National Guard bernama Jack Teixeira, ditangkap oleh FBI pada Kamis setelah New York Times menerbitkan identitasnya.

Sejumlah masalah terkait perang Ukraina dan Rusia dikuat dalam file yang dibocorkan tersangka. Di sana juga terdapat pembahasan lain termasuk urusan China dan Taiwan.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah menanggapi kebocoran tersebut dengan mengumumkan peninjauan keamanan internal untuk mencegah insiden semacam ini terjadi kembali.

Sebelumnya, Pentagon hanya akan mengatakan bahwa beberapa file memiliki kemiripan format dengan pengarahan intelijennya.

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa Moskow telah memeriksa dokumen yang bocor.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menduga bahwa beberapa file yang bocor sebagai bagian dari kampanye penipuan Barat yang bertujuan meremehkan kemampuan militer Ukraina menjelang serangan balik Kyiv yang diduga akan dilakukan akhir bulan ini. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA