Menurut layanan dukungan independen, Alarm Phone, yang menerima panggilan dari kapal Libya, kapal tersebut kehabisan bahan bakar dan dek bawahnya penuh dengan air, dengan nahkodanya telah meninggalkan kapal tersebut.
"Sebuah kapal dengan 400 orang yang berangkat dari Tobruk, Libya, sedang kesusahan. Kami memberitahu pihak berwenang, tetapi sejauh ini belum ada operasi penyelamatan yang dikonfirmasi. Jangan menunda bantuan dan mempertaruhkan nyawa, selamatkan sekarang!" tulis layanan tersebut dalam seruannya di Twitter.
Berdasarkan laporan yang dimuat
VOA News, Senin (10/4), kapal itu sekarang berada di area Pencarian dan Penyelamatan Malta (SAR).
Namun, berdasarkan informasi dari LSM Jerman Sea-Watch International, yang melihat kapal tersebut, pihak berwenang Malta belum juga menjalani operasi penyelamatan kepada ratusan migran itu, dan hanya menyuruh kapal tersebut mengisi bahan bakar.
"400 orang berada dalam bahaya kematian. UE harus segera bertindak!" tulis Sea-Watch International.
Menurut laporan Alarm Phone, para migran yang berada di dalamnya sangat panik, dengan beberapa di antaranya membutuhkan bantuan medis darurat.
Sejauh ini belum ada komentar apa pun dari pihak berwenang Malta. Namun, temuan kapal berisi ratusan migran ini terjadi setelah pekan lalu pihak berwenang Malta baru menyelamatkan 440 migran di perairannya selama operasi yang dilakukan 11 jam.
BERITA TERKAIT: