Menurut pengacara Bolsonaro, Felipe Alecandre, pemerintah AS telah menerima aplikasi visa pada Jumat (27/1). Meski begitu Bolsonaro akan tetap berada di AS, sementara aplikasi visanya diproses.
"Dia ingin mengambil cuti, menjernihkan pikirannya, dan menikmati menjadi turis di Amerika Serikat selama beberapa bulan sebelum memutuskan apa langkah selanjutnya," ujar Alexandre, seperti dikutip
Reuters.
Seorang jurubicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan catatan visa dirahasiakan berdasarkan hukum AS. Pihaknya juga tidak dapat membahas rincian kasus visa individu.
Bolsonaro terbang ke Florida, dua hari sebelum masa jabatannya berakhir pada 1 Januari dan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menjabat.
Banyak pihak mendesak agar AS mengekstradisi Bolsonaro karena diduga terlibat dalam kerusuhan yang disebabkan oleh massa pendukungnya di ibukota Brasilia.
Pendukung Bolsonaro menggeledah Kongres, Mahkamah Agung, dan istana kepresidenan Brasil, menyerukan kudeta militer untuk membatalkan Pilpres Oktober yang dimenangkan Lula.
Mahkamah Agung Brasil telah setuju untuk membuka penyelidikan terhadap Bolsonaro karena diduga mendorong protes anti-demokrasi.
Awal bulan ini, 41 anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Partai Demokrat meminta pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk bekerja sama dengan penyelidikan Brasil.
BERITA TERKAIT: