Kementrian Pertahanan Rusia pada Kamis (5/5), mengatakan pasukannya telah mempraktekkan simulasi serangan rudal berkemampuan nuklir di daerah kantong barat Kaliningrad, di tengah invasi Moskow di Ukraina.
Kaliningrad adalah sebagian wilayah Rusia yang terjepit di antara Polandia dan Lituania di Laut Baltik.
Pada latihan tersebut, Rusia mempraktekkan simulasi "peluncuran elektronik" dari sistem rudal balistik 9K720 Iskander yang memiliki hulu ledak nuklir.
"Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kesiapan dan kemampuan pasukan untuk bereaksi cepat terhadap kemungkinan krisis lebih lanjut," ujar Kemenhan Rusia, dikutip oleh
Daily Mail, Kamis (5/5).
Perlu diketahui, tidak ada peluncuran rudal secara harfiah sama sekali dalam simulasi tersebut.
Dalam laporan Kemenhan itu, dikatakan pasukan Rusia mempraktikkan apa yang disebut mereka sebagai ‘serangan tunggal dan ganda’ pada target palsu yang menyerupai sistem peluncur rudal, lapangan terbang, infrastruktur yang dilindungi, peralatan militer, dan pos komando musuh.
Setelah melakukan simulasi elektronik, personel militer melakukan manuver untuk mengubah posisi mereka untuk menghindari kemungkinan serangan balasan.
Unit-unit tempur juga mempraktikkan tindakan pencegahan dalam kondisi radioaktif dan kontaminasi bahan kimia.
Menurut laporan itu, latihan tersebut melibatkan lebih dari 100 prajurit.
Sebelumnya, Rusia telah menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Pemimpin Kremlin itu telah memperingatkan akan terjadi pembalasan "secepat kilat" jika Barat secara langsung campur tangan dalam konflik Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: