Hanya Ingin Lindungi Perbatasan, Lukashenko Tegaskan Belarusia Tidak Terlibat dalam Operasi Khusus Militer di Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 05 Maret 2022, 06:52 WIB
Hanya Ingin Lindungi Perbatasan, Lukashenko Tegaskan Belarusia Tidak Terlibat dalam Operasi Khusus Militer di Ukraina
Presiden Ukraina Alexsander Lukashenko/Net
rmol news logo Belarusia menolak dituding ikut serta dalam operasi militer khusus di Ukraina. Presiden Alexsander Lukashenko pada Jumat (4/3) mengatakan, tidak ada alasan bagi angkatan bersenjatanya untuk terlibat di dalamnya.

Barat berusaha menarik Belarusia dalam konflik Rusia-Ukraina, menurut Lukashenko. Kabar yang beredar luas menyebutkan ada keterlibatan sekutu dekat Rusia itu dalam konflik di Ukraina timur. Namun, Lukashenko meyakinkan bahwa Belarusia akan tetap berjuang untuk membela tanah airnya sendiri dan tidak perlu terlibat dengan apa pun di luar itu.

“Mereka mencoba menarik kami ke dalam aksi militer di tanah Ukraina saat ini. Saya ingin menekankan sekali lagi, bahwa pasukan kami hanya melindungi perbatasan negara dari Brest ke Mozyr. Tentara Belarusia tidak berpartisipasi dalam operasi khusus di Ukraina dan tidak berniat melakukannya," ujar Lukashenko pada upacara penandatanganan resmi keputusan referendum nasional tentang amandemen konstitusi, seperti dilaporkan Intetrfax.

Belarus juga harus memastikan perlindungan yang andal terhadap perbatasannya di barat dan barat laut, juga kepada seluruh warganya.

“Karena jika kita menjatuhkan bola di sana, orang tidak akan pernah memaafkan kita,” tegasnya.

Lukashenko juga menyebutkan perang sanksi yang telah dilancarkan Barat untuk Rusia dan Belarusia. Ia mengatakan itu akan berlanjut untuk waktu yang panjang. Terkait sanksi ini, ia telah berdiskusi dengan Putin dalam percakapan telepon sepanjang dua jam.

“Mereka (Barat) telah mencengkeram kami.  Inilah yang sedang dibicarakan oleh Presiden Putin dan saya hari ini selama dua jam. Mereka telah menahan dan mereka tidak akan melepaskan cengkeraman sampai mereka yakin bahwa mereka telah selesai dengan kami," katanya.

"Mereka mendorong kami ke dalam perang di Ukraina. Jika kami ikut campur dalam konflik, itu akan menjadi hadiah bagi mereka," tutupnya.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA