Lukashenko Bebaskan 123 Tahanan Politik Termasuk Peraih Nobel Ales Bialiatski

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 14 Desember 2025, 15:19 WIB
Lukashenko Bebaskan 123 Tahanan Politik Termasuk Peraih Nobel Ales Bialiatski
Presiden Belarusia Alexsander Lukashenko (Foto: Reuters)
rmol news logo Presiden Belarus Alexander Lukashenko membebaskan 123 tahanan termasuk peraih Nobel Perdamaian Ales Bialiatski dan tokoh oposisi Maria Kalesnikava. 

Pembebasan itu merupakan bagian dari kesepakatan yang dimediasi utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dengan imbalan AS mencabut sanksi terhadap ekspor potash Belarus, komoditas penting bahan pupuk.

Langkah tersebut menjadi pembebasan tahanan terbesar sejak pemerintahan Trump membuka komunikasi dengan Lukashenko awal tahun ini. 

Belarus selama ini dijauhi negara-negara Barat akibat penindasan terhadap oposisi dan dukungannya terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.

Utusan Trump, John Coale, mengatakan masih ada sekitar 1.000 tahanan politik di Belarus yang berpeluang dibebaskan dalam beberapa bulan mendatang.

“Saya pikir itu lebih dari mungkin, bahkan sangat mungkin. Kami berada di jalur yang benar, momentumnya ada,” ujar Coale, seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 17 Desember 2025.

Ia menambahkan, jika tidak ada lagi tahanan politik, sebagian besar sanksi dapat dicabut.

Sembilan tahanan yang dibebaskan meninggalkan Belarus menuju Lithuania, sementara 114 lainnya dibawa ke Ukraina. 

Sementara Bialiatski, aktivis HAM yang dipenjara sejak Juli 2021, mengatakan perjuangan hak asasi manusia belum selesai. 

“Ribuan orang telah dan terus dipenjara. Jadi perjuangan kami berlanjut,” ujarnya dalam pernyataan publik pertamanya sejak memenangkan Nobel Perdamaian 2022.

Maria Kalesnikava, tokoh utama protes massal 2020, termasuk dalam rombongan yang dibawa ke Ukraina. Dalam video yang diunggah kanal Telegram Ukraina, ia menyebut kebebasannya sebagai momen penuh kebahagiaan. 

Kelompok HAM Viasna mencatat masih ada 1.227 tahanan politik di Belarus sebelum pembebasan ini. 

Sementara Lukashenko sebelumnya membantah keberadaan tahanan politik dan menyebut mereka sebagai bandit.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA