Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan dari Departemen Pertahanan AS juga telah memberikan sertifikasi yang diperlukan kepada Kongres terkait penjualan alutsista tersebut pada Senin (6/7).
Berdasarkan pernyataan Pentagon yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL pada Selasa (7/7), penjualan tersebut bertujuan untuk mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS dengan meningkatkan keamanan mitra global di wilayah Asia Pasifik.
"Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan efektif," ujar Pentagon.
"Penjualan pesawat dan dukungan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan kemanusiaan dan bantuan bencana Indonesia dan mendukung operasi amfibi," lanjutnya.
Pentagon menegaskan, penjualan alutsista tersebut tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di kawasan.
Adapun selain delapan MV-22 Osprey, Indonesia juga mengajukan beberapa perlengkapan pendukung lainnya, seperti:
1. 24 unit AE 1107C Rolls Royce Engines;
2. 20 unit AN/AAQ-27 Forward Looking InfraRed Radars;
3. 20 unit AN/AAR-47 Missile Warning Systems;
4. 20 unit AN/APR-39 Radar Warning Receivers;
5. 20 unit AN/ALE-47 Countermeasure Dispenser Systems;
6. 20 unit AN/APX-117 Identification Friend or Foe Systems (IFF);
7. 20 unit AN/APN-194 Radar Altimeters;
8. 20 unit AN/ARN-147 VHF Omni-Directional Range (VOR) Instrument Landing System (ILS) Beacon Navigation Systems;
9. 40 unit ARC-210 629F-23 Multi-Band Radios (Non-COMSEC);
10. 20 unit AN/ASN-163 Miniature Airborne Global Positioning System (GPS) Receivers (MAGR);
11. 20 unit AN/ARN-153 Tactical Airborne Navigation Systems;
12. 20 unit Traffic Collision Avoidance Systems (TCAS II);
13. 20 unit M-240-D 7.64mm Machine Guns; dan
14. 20 unit GAU-21 Machine Guns.
Termasuk juga suku cadang, perangkat lunak, hingga dokumen teknis. Di mana kontraktor utamanya adalah Bell Textron dan Boeing.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: