Presiden Tanzania Klaim Negaranya Telah Bebas Dari Covid-19, Tolak Sumbangan Masker Karena Justru Akan Tularkan Virus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 09 Juni 2020, 17:10 WIB
Presiden Tanzania Klaim Negaranya Telah Bebas Dari Covid-19, Tolak Sumbangan Masker Karena Justru Akan Tularkan Virus
Presiden Tanzania John Magufuli/Net
rmol news logo Beberapa negara telah mengklaim terbebas dari virus corona meskipun masih ada angka kasus yang harus diwaspadai. Namun, Presiden Tanzania John Magufuli meyakini bahwa negaranya benar-benar telah terbebas dari virus itu.

"Penyakit corona telah dieliminasi, terima kasih kepada Tuhan," kata Magufuli kepada jemaat di sebuah gereja di Ibu Kota Dodoma pada doa Minggu, seperti dikutip dari BBC.

Magufuli mengucapkan terima kasih kepada warganya yang bersedia membantu peran negara dalam penanganan wabah. Virus corona telah hilang dari negara itu juga karena doa semua warga dan ibadah puasa yang dilakukan.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada warga Tanzania dari semua agama. Kami telah berdoa dan berpuasa agar Tuhan menyelamatkan kami dari pandemik yang menimpa negara dan dunia kami. Tetapi Tuhan telah menjawab kami.

"Saya percaya, dan saya yakin banyak orang Tanzania percaya, bahwa penyakit corona telah dihilangkan oleh Tuhan," ujarnya.

Yang hadir pun memberikan tepuk tangan penuh bahagia atas pernyataan presidennya itu.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan keprihatinannya atas cara Tanzania menangani wabah Covid-19.  

Pemerintah Tanzania telah berhenti menerbitkan data tentang jumlah kasus virus corona di negara ini.

Bulan lalu, pemerintah Tanzania menepis peringatan kedutaan Amerika Serikat (AS) bahwa rumah sakit di kota terbesar Dar es Salaam "kewalahan" dan bahwa kemungkinan tertular virus "sangat tinggi".

Pada 29 April, data resmi harian yang terakhir dirilis, terdapat 509 kasus, dengan 21 kematian di Tanzania. Namun, Magufuli mengatakan pekan lalu bahwa hanya empat pasien yang menerima perawatan di Dar es Salaam.

Magufulli juga membuat komentar serupa Jumat lalu (5/6) pada konferensi guru, menyatakan "corona sudah selesai".

"Menteri kesehatan mengatakan kepada saya bahwa kami hanya memiliki empat pasien di Dar es Salaam tetapi ini tidak akan menghentikan desas-desus yang bertentangan," tekan Magufulli.

Pernyataan Magufulli juga sangat kontroversial. Ia malah menuding sumbangan masker sebagai kiriman virus dan menyerukan agar tidak menerimanya.

"Kita perlu berhati-hati karena beberapa sumbangan ini katanya untuk memerangi virus corona, mungkin saja justru untuk mengirimkan virus," katanya.

"Saya ingin mendesak Anda agar rakyat Tanzania tidak menerima sumbangan masker, alih-alih menyuruh para donor untuk pergi dan menggunakannya dengan istri dan anak-anak mereka," tambahnya.

Magufuli telah berulang kali mengatakan krisis kesehatan telah dibesar-besarkan dan mendesak orang untuk menghadiri layanan di gereja dan masjid, mengatakan bahwa doa "dapat mengalahkan" virus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA