Dalam siaran persnya, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan Indonesia dan Tanzania akan mempererat persahabatan dengan menjalin kerja sama konkret mulai dari sektor perdagangan, investasi, energi hijau, pembangunan, hingga menyamakan persepsi untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina.
Sebelumnya, dalam pertemuan antara Wamenlu RI Pahala Mansury dengan Menlu dan Kerja Sama Afrika Timur Tanzania, January Makamba, pada Selasa (23/1), telah dibahas beberapa kerja sama potensial di bidang perdagangan, investasi, migas, mineral, energi, blue economy dan kerja sama pembangunan.
Sementara itu, dalam pertemuan dua Kepala Negara di Istana Bogor, Kamis, telah dibahas beberapa kerja sama.
Pertama, terkait pembentukan Preferential Trade Arrangements (PTAs) di sektor perdagangan untuk meningkatkan volume transaksi perdagangan kedua negara.
Kedua terkait dengan kerja sama di bidang investasi berupa komitmen kerja sama bidang minyak dan gas bumi yang akan terus diperkuat.
Ketiga pertemuan itu juga membahas kerja sama pembangunan, salah satunya melalui komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama revitalisasi pertanian, agrikultur dan fasilitas pusat pelatihan rural di kawasan perkotaan bagian timur Tanzania, Morogoro.
Jokowi mengatakan kedua negara sepakat untuk terus mengisi dengan kerja sama konkret di berbagai bidang, dan hubungan bilateral kedua negara juga dibuktikan melalui penyelenggaraan agenda Indonesia-Afrika Forum yang kedua pada tahun ini untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan, di mana Tanzania menjadi salah satu mitra utamanya.
Kerja sama keempat yang dibangun RI dan Tanzania terkait dengan kesehatan, melalui kerja sama intensif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Tanzania Medicine and Medical Authority untuk percepatan registrasi produk farmasi.
Kunjungan Presiden Tanzania merupakan kunjungan pertama kalinya ke Indonesia, sebagai balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Tanzania Agustus tahun lalu.
BERITA TERKAIT: