"Sementara mengutuk peledakan rudal nuklir Pyongyang, kita tidak bisa tidak mengutuk perilaku provokatif rekan Amerika kita," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
"Sayangnya, mereka mencoba menyeret orang Jepang dan Korea Selatan ke arah yang sama, pihak akan menjadi korban pertama jika terjadi perang di Semenanjung Korea," sambungnya dalam sebuahw awancara seperti dimuat
Russia Today.
Awal pekan ini, Korea Utara melakukan uji coba rudal pertamanya dengan melepas ICBM yang diklaim bisa mencapai daratan Amerika Serikat. Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, bereaksi terhadap pengujian tersebut dengan mendesak lebih banyak sanksi terhadap Pyongyang.
Ketegangan terus meningkat di Semenanjung Korea dalam beberapa bulan terakhir karena Pyongyang terus menjalankan program nuklirnya dan melakukan uji coba rudal meskipun ada sanksi dan kecaman internasional, sementara AS dan sekutu-sekutunya meningkatkan latihan di dekat perbatasan Korea Utara.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah berulang kali memperingatkan sebuah skenario militer untuk Korea Utara, dan baru-baru ini memasukkan negara tersebut dalam daftar sponsor terorisme negara, membuka jalan untuk mendapatkan lebih banyak sanksi.
[mel]
BERITA TERKAIT: