HOI: Kolaborasi Lintas Negara untuk Industri Animasi Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 18 Oktober 2025, 11:24 WIB
HOI: Kolaborasi Lintas Negara untuk Industri Animasi Global
Para mentor HOI (Foto: Hoi)
rmol news logo Program House of Indonesiana (HOI) membuktikan bahwa kerja sama lintas negara bisa jadi kunci lahirnya generasi kreatif baru. Berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan Korea Selatan, HOI menjadi wadah belajar dan berkarya di dunia animasi bagi talenta muda Indonesia.

Melalui pelatihan intensif di HOI Training Center Jakarta, ratusan peserta mendapatkan pengalaman langsung bekerja layaknya di studio animasi profesional. Mereka dibimbing oleh para ahli industri, mulai dari teori hingga praktik produksi animasi sesungguhnya. Gisella Ivone, Project Manager dari Dipadira Studios, menjelaskan peran penting timnya dalam mendampingi proses produksi, terutama untuk proyek animasi 'Banyu' yang dikerjakan oleh peserta kelas Advanced.

“Kami ingin peserta merasakan ritme kerja industri, lengkap dengan deadline, revisi, dan evaluasi seperti di dunia nyata,” ujarnya di acara HOI Week 2025 di Korea 360, Jakarta, dikutip Sabtu 18 Oktober 2025.

Salah satu instruktur, Muhammad Septa Varell Syahroni, menambahkan bahwa pelatihan ini bukan sekadar belajar software, tetapi membentuk pola pikir sebagai seniman. “Kami dorong peserta untuk berpikir kreatif dan kritis, bukan sekadar menjalankan perintah,” ungkapnya.

Peserta pun merasakan dampak positif program ini. Fahra Arifia, misalnya. Ia telah mengikuti pelatihan dari level dasar hingga lanjutan, mengaku awalnya hanya coba-coba. Tapi setelah ikut produksi, ia justru termotivasi untuk menciptakan IP animasinya sendiri. Sementara Dian Puspitarini dari kelas  Advanced mengatakan bahwa mentor selalu memberi feedback detail membuat peserta bisa belajar dari proses produksi secara utuh. 

HOI bukan sekadar pelatihan, tapi juga jembatan antara pendidikan, industri, dan diplomasi budaya. Program ini mempertemukan dua negara, dua budaya, dan banyak ide kreatif dalam satu ekosistem belajar yang kolaboratif. 

“Bayangkan kalau ke depan kelas Advanced bisa mencakup bidang lain seperti VFX atau lighting. Potensi anak muda Indonesia akan semakin besar,” harap Gisella.

Melalui HOI, kerja sama budaya tak hanya menciptakan karya, tapi juga menyiapkan talenta Indonesia untuk bersaing di panggung animasi dunia - dengan tetap membawa identitas lokal sebagai kekuatan utama. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA