Program ini ditujukan untuk mempromosikan dan mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Meksiko, khususnya di negara bagian San Luis Potosi. Demikian diterangkan dalam rilis pers dari KBRI di Mexico City beberapa waktu lalu.
Kegiatan "Indonesian Day in San Luis Potosi" dibuka dengan acara bedah buku Cuento Foklorico de Indonesia, yang merupakan kumpulan cerita rakyat Indonesia yang diterjemahkan dalam bahasa Spanyol oleh dosen sekaligus penulis buku sastra Indonesia, Evi Siregar. Acara yang diadakan di gedung Fakultas Ekonomi UASLP ini, dihadiri sekitar 300 orang yang terdiri dari civitas akademika dan mahasiswa UASLP.
Antusiasme pun bertambah ketika Dubes RI untuk Meksiko, Hamdani Djafar, menyampaikan pidato dengan menggunakan bahasa Spanyol.
KBRI Mexico City juga memberikan kuliah umum mengenai keragaman budaya Indonesia (Multiculturalism in Indonesia) dan program beasiswa yang ditawarkan pemerintah Indonesia, yaitu Darmasiswa dan Kemitraan Negara Berkembang (KNB).
Kuliah umum yang disampaikan oleh Minister Counselor Ekonomi, M. Syarif Alatas, dan Sekretaris Kedua Pensosbud, Irma Dewi Rismayati, ini disambut hangat para mahasiswa yang hadir. Hal ini tercermin dari aktifnya partisipasi para mahasiswa dalam mengajukan berbagai pertanyaan seputar kebudayaan dan beasiswa yang ditawarkan pemerintah Indonesia.
Kegiatan workshop "How to do Business with Indonesia" yang menyajikan presentasi umum mengenai potensi dan figur ekonomi dan perdagangan Indonesia, juga menghiasi rangkaian acara Indonesia Day in San Luis Potosi ini. Workshop ini memberikan pengetahuan dan pelatihan bagaimana cara melakukan ekspor/impor ke Indonesia, yaitu terkait dengan sistem pembayaran bea dan pajak, izin ekspor/impor, dan produk-produk yang saat ini diminati pasar.
Demi memperkenalkan langsung salah satu ciri khas Indonesia, KBRI Mexico City juga mengadakan workshop batik di ruang seni teater Bicentenario UASLP. Para peserta yang hadir diberikan pengetahuan dan pelatihan terkait proses membatik. Tak ada hambatan berarti bagi para peserta dalam belajar membatik, mengingat pebatik yang memberikan presentasi merupakan warga Meksiko yang pernah mengikuti Darmasiswa untuk mempelajari batik di Indonesia pada tahun 1996.
Tak hanya memperkenalkan keragaman potensi Indonesia, tapi kegiatan Indonesian Day in San Luis Potosi ini juga melahirkan komitmen bersama untuk mengembangkan kerjasama dalam bidang pendidikan.
Saat berkunjung ke kantor Rektorat UASLP, pada Jumat (15/3), Dubes Hamdani Djafar mengutarakan niatnya pada Rektor UASLP, Manuel Fermin Villar Rubio, untuk memfasilitasi terciptanya kerjasama antara UASLP dengan universitas-universitas yang ada di tanah air.
Rangkaian kegiatan Indonesian Day in San Luis Potosi ditutup dengan pertunjukan budaya Indonesia di Theater Bicentenario CC200 UASLP. Acara yang berlangsung pada Sabtu (16/3) malam, di teater yang berkapasitas 1360 pengunjung ini menyajikan ragam kesenian budaya Indonesia, diantaranya tarian tradisional, dan pementasan musik gamelan dan angklung yang dibawakan oleh para penerima beasiswa seni Darmasiswa.
[ald]
BERITA TERKAIT: