Ia didakwa di Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Chicago pada Senin, 1 Desember 2025.
Di pengadilan, Hakim Distrik AS Sharon Coleman bertanya kepadanya apa pekerjaannya.
"Perdagangan narkoba," kata López.
"Oh, itu pekerjaanmu," kata Coleman sambil terkekeh.
"Begitulah," López mengonfirmasi.
Menurut jaksa penuntut, jika López bekerja sama dengan pemerintah AS, mereka akan mengurangi hukuman seumur hidup yang terkait dengan dakwaan tersebut.
Terlepas dari itu, López menghadapi hukuman setidaknya 10 tahun penjara.
Ia tidak akan memiliki kesempatan untuk mengajukan banding atas hukuman tersebut sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan.
Sebelumnya, ia mengaku tidak bersalah usai ditangkap di Texas pada Juli 2024.
Sementara, dokumen pengadilan menyatakan jaksa AS tidak akan menuntut hukuman mati terhadapnya.
Pembicaraan terkait kesepakatan pembelaan tengah berlangsung.
Pengakuan Joaquin dinilai mengejutkan di tengah konflik internal antara faksi Los Chapitos dan kelompok Ismael “Mayo” Zambada yang memicu sekitar 1.200 kematian dan 1.400 orang hilang, serta tudingan AS bahwa kartel Sinaloa menjadi penyelundup utama fentanil ke AS.
BERITA TERKAIT: