"Tentara melepaskan tembakan setelah melihat sebuah helikopter mendarat di kejauhan. Mereka mengira bahwa itu adalah helikopter Sudan yang berisi senjata pemberontak di bawah komando David Yau Yau," kata jurubicara militer, Philip Aguer, seperti dilansir RIA Novosti (Sabtu, 22/12).
Helikopter Mi-8 itu ditembak pada hari Jumat (21/12), saat Misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS) sedang melakukan pengintaian di wilayah Jonglei, Sudan Selatan. PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan, semua kru helikopter yang adalah empat orang warga negara Rusia, tewas seketika.
"Kami menyesalkan insiden tersebut dan kami juga turut belasungkawa kepada keluarga korban tewas," tambah Aguer.
Jurubicara PBB dalam sebuah pernyataan mengatakan, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutuk serangan tersebut dan mendesak pemerintah Sudan Selatan untuk segera melakukan penyelidikan dan mengusut pihak-pihak yang bertanggungjawab atas tindakan ini.
Yau Yau merupakan pemimpin pasukan pemberontak yang memimpin sejumlah milisi untuk melawan pemerintah. Sejak awal Desember, SPLA telah memerangi pasukan pemberontak di Jonglei, lokasi di mana helikopter tersebut jatuh.
Misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS) didirikan pada bulan Juli 2011 ketika Sudan Selatan merdeka karena Dewan Keamanan PBB khawatir bahwa situasi di sana bisa menimbulkan risiko terhadap keamanan internasional.
[ald]
BERITA TERKAIT: